MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) amat berang karena namanya dicatut, terlebih setelah membaca transkrip rekaman yang menyebut-nyebut namanya pada skandal pembagian saham PT Freeport.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyatakan hal itu kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin malam.
Selain itu, Presiden Jokowi juga berang karena sidang MKD yang semula terbuka tapi kemudian dinyatakan tertutup.
“Presiden sebenarnya ingin menunggu proses yang berjalan di MKD tetapi ketika sidang yang menghadirkan Setya Novanto justru digelar tertutup beliau amat marah,” kata Teten Masduki, seperti dilansir antaranews.com.
Kalau dibilang presiden gila, “koppig”, sudah sering dialami dan Presiden Jokowi tidak pernah menunjukkan kemarahannya, kata Teten. Kata “koppig” berasal dari bahasa Belanda yang berarti keras kepala.
“Tapi karena dicatut namanya dan dikaitkan dengan pembagian saham, Presiden marah luar biasa karena ini menyangkut nilai soal etika soal moralitas soal wibawa pemerintahan ya wibawa negara,” katanya.
Namun ia menegaskan Presiden tetap memperhatikan proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), kendati ia pun marah terpicu dengan sidang MKD yang menghadirkan Ketua DPR RI Setya Novanto yang digelar tertutup.
Padahal sidang digelar terbuka ketika menghadirkan pihak pengadu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
“Itu juga disampaikan Presiden kenapa kemarin waktu Sudirman Said dipanggil, (sidang) terbuka sekarang malah yang diadukan justru tertutup tapi poinnya kemarahan Presiden setelah Presiden membaca lengkap transkrip, Presiden marah luar biasa,” katanya.
Presiden, kata Teten, menegaskan jika sudah menyangkut wibawa dan mencatut namanya untuk meminta saham 11 persen, maka hal itu tidak bisa dibenarkan.
“Kalau sudah menyangkut wibawa mencatut meminta saham 11 persen itu saya enggak mau! Enggak bisa!” kata Presiden seperti diulang Teten.
“Ini masalah kepatutan, kepantasan, moralitas! Itu masalah wibawa negara,” kata Presiden.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menyebut sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai seseorang yang “koppig”. (arl)