MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Presiden Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (1/7).
Hadir dalam upacara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), tokoh agama, tokoh masyarakat juga sejumlah meneri di antaranya Menkopolhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mensesneg Pratikno dan Menlu Retno Marsudi. Para menteri ini datang dengan mengenakan pakaian tradisional.
Presiden mengatakan, ada sikap tak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. “Masalah diperparah dengan penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax, berita bohong, ujaran kebencian yang jelas tak sesuai dengan kepribadian Indonesia,” tegasnya.
Presiden minta semua pihak belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme. Dia mengatakan dengan Pancasila dan UUD 1945 masyarakat dapat terhindar dari hal itu di antaranya dengan hidup rukun bergotong-royong memajukan negeri.
Jokowi juga mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Termasuk ceramah keagamaan, materi pendidikan, pemberitaan dan perdebatan di media sosial yang harus menjadi bagian dalam pendalaman nilai-nilai Pancasila.
“Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, kita Pancasila, semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila,” ujarnya.
Presiden juga mengingatkan untuk mewaspadai gerakan yang tak sejalan dengan Pancasila. Dia memastikan pemerintah akan bertindak tegas terhadap yang anti Pancasila, anti NKRI, anti Bhineka Tunggal Ika. Tindakan tegas juga berlaku dengan paham komunisme yang jelas-jelas dihilangkan dari bumi Indonesia.
“Saya mengajak peran aktif ulama, ustad, pendeta, pastor, bikhsu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila,” katanya. (joh)