Puisi Djunaedi Tjunti Agus
wajah itu melintas
wajah yang sangatku kenal
senyum, lenggang, semua
Ibu ini aku, anakmu
ucapan itu beegitu saja terlontar
tanpa terduga, otomatis
tapi ibu terus berlalu
ini aku bu, anakmu
tetap bergeming, menjauh
tersadar, bangun
ada apa dengan ibu
aku tercenung, berpikir
Astaghfirullah, aku tercekat
mungkin ibu membutuhkan doa
doa dari anak-anaknya
termasuk doa dariku
maafkan aku ibu
aku langsung berwudhu
lalu sholat sunah
di setiap sujud berdoa
doa untuk ibuku, di sana
ampuni dosa ibu ya Allah
bebaskan dia dari dosa
lapangkan dia dikuburnya
tempatkan dia disurgaMu
tak ada orang tanpa dosa
begitu kata para ustadz
mungkin juga ibuku
meski bagiku ibu orang suci
tanpa memiliki kesalahan
mengayomi anak-anaknya
ibu sangat tau anak-anaknya
satu persatu dia hafal
tingkah polahnya, keinginannya
semua bisa diatasi ibu
dengan membelai kepala
dengan kasih sayang
lembut, mencintai kami semua
ampuni dosa-dosa ibu
lapangkan dia dikuburnya
surga di telapak kaki ibu
ini hadits betapa agungnya ibu
jangan abaikan ibu
apalagi berbuat durhaka
patuhi dia, sayangi dia
jika telah tiada
doakan dia selalu
ya Allah ampuni ibuku
berikan dia tempat terhormat
surga Firdaus, tertinggi
juga ayahku, nenek kakekku
semua tanpa kecuali
kumpulkan kami disurgaMu
semua, bersatu padu
ampuni dosa-dosa ibu
ayah, nenek kakek semua
lapangkan kubur mereka
hingga akhir zaman
hingga saatnya ke surga
jangan sakiti ibuku
ya Allah, selamatkan dia
Allah Maha Mengabulkan Doa
Allah Maha Penyayang
Kota Bekasi, 5 November 2019.