MIMBAR-RAKYAT.Com (Rohani) – Karena keterbatasan dan kemiskinan, mungkin sebagian dari kita merasa tak punya apa-apa untuk diberikan kepada orang lain. Padahal, sedekah (amal ibadah) tak selamanya harus berbentuk harta benda. Tersenyum pun sedekah.
Kita tersenyum, orang lain menjadi senang melihatnya. Berusahalah senyum dengan hati ikhlas, sehingga menjadi amal ibadah. Bukan tertawa terbahak-bahak, apalagi tertawa sinis.
Bagi seorang muslim, senyuman merupakan sedekah murah meriah yang mudah dilakukan siapa saja. Tapi nilai ibadahnya tinggi.
Senyuman selain bernilai ibadah, juga menyehatkan jiwa dan raga. Karena tersenyum, sama dengan melakukan olahraga ringan selama 20 menit.
Karena itu, Islam memberikan perhatian khusus soal senyum ini. Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah.” (HR Tirmidzi)
Hadits Rasulullah yang lain, “Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR Trimidzi)
Nabi Muhammad mengingatkan, umat Islam agar tidak meremehkan kebajikan sedikit pun, termasuk senyuman. Sabda Rasulullah, “Jangan meremehkan sedikit pun dari amal kebaikan, meski hanya sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri (senyum).” (HR Muslim)
Dalam ilmu kesehatan, olahraga terbaik dan paling efektif untuk menyehatkan wajah adalah dengan tersenyum. Selain bisa mengurangi lemak di wajah, tersenyum juga bisa mencegah munculnya kerutan pada wajah.
Senyuman juga dapat memperlancar aliran darah di sekitar syaraf wajah. Orang yang selalu tersenyum akan terlihat memancarkan aura positif.
Ketika kita menggerakkan bibir sekali untuk tersenyum, maka ribuan urat syaraf yang terdapat dalam seluruh tubuh mengalami pergerakan. Senyum membuat otot di wajah lebih kencang.
Setiap orang yang melihat orang lain sedang tersenyum, tentunya akan merasa tenteram, nyaman, dan tenang. Itulah manfaat senyum yang kemudian menjadikannya bernilai ibadah. Senyum memang ibadah sosial, meski tak berbentuk materi.
Senyum juga bisa mengobati hati yang terluka atau tersakiti. Senyum membuat kita lebih ikhlas. Senyum memberi kesabaran yang menguatkan jiwa.
Efek dari tersenyum ketika kita berinteraksi dengan sesama, akan memberikan kekuatan positif yang mampu menggerakkan semangat hidup kita sendiri maupun orang lain yang kita senyumi.
Dalam perspektif fisiologis, senyum merupakan ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, juga di sekitar mata.
Kebanyakan orang tersenyum untuk menampilkan kebahagian serta rasa senang. Dengan tersenyum, kita akan terlihat kuat dan tabah dalam menghadapi kerasnya kehidupan.
Persoalan hidup betapa pun pelik dan sulitnya, akan terlupakan sejenak saat kita tersenyum atau mendapat senyuman dari orang lain, sehingga kita memiliki kekuatan lebih untuk menyelesaikan persoalan hidup yang lain.
Tersenyum ibarat kata yang indah, menarik hati, menyenangkan, serta menggembirakan. Orang yang melihat seseorang tersenyum akan merasa damai dan hatinya sejuk. Maka, jangan pelit dengan senyum.
Tersenyumlah sebagai olahraga yang menyehatkan, ibadah, serta sedekah. Agar senyuman berdampak positif, maka senyumlah dengan ikhlas.
Jangan pernah membungkus senyuman dengan kepentingan. Karena berarti kita mencabut nilai sedekah dan amal ibadah di dalam senyum. (H.Johan)