MIMBAR-RAKYAT.com (Monza, Italia) – Pebalap Indonesia yang tergabung di Tim Pertamina Prema Theodore Racing, Sean Gelael, menutup balapan feature formula 2 seri ke-10 di sirkuit Autodromo Monza, Italia, dengan finis di urutan ke-12.
Sementara rekan satu timnya, Nyck de Vries menyelesaikan balapan dengan finis di posisi ke-10 dan berhak meraih satu poin, pada laga Sabtu.
“Balapan kali ini sebenarnya cukup menjanjikan setelah kami mengalami masa sulit di babak kualifikasi. Saya membuat start yang mulus untuk menyodok ke posisi 11. Saya pun berjuang untuk masuk sepuuh besar dan meraih poin. Namun, balapan sangat ketat, beberapa pebalap bahkan sempat keluar lintasan. Mudah-mudahan pada Sprint race hasilnya lebih bagus,” kata Sean.
Pebalap berusia 21 tahun ini menyebut mobilnya agak under breaking. Bagian kiri depan mobilnya juga sedikit bermasalah sehingga Sean tak mampu menjaga konsistensi kecepatan mobilnya.
Sementara itu, Nyck juga berjuang keras masuk sepuluh besar. “Finis di posisi sepuluh memang bukan yang kami inginkan tapi itu poin maksimal yang dapat kami raih hari ini. Apaliagi kami dihadapi masalah technical. Balapan pun berlangsung sangat ketat. Saya rasa tidak terlalu buruk. Dengan hasil ini saya akan memulai balapan di posisi ke-10, dan tetap berpeluang kembali meraih poin,” ungkap Nyck.
Gelar juara balapan Feature akhirnya menjadi milik pebalap Russian Times Tadasuke Makino. Tampilnya Makino sebagai juara cukup mengejutkan karena dia memulai balapan dari posisi 14 dan melibas pebalap unggulan lainnya, seperti George Russel, Londo Norris, Alexander Albon, serta Artem Markelov.
Markelov akhirnya finis kedua, diikuti Albon melengkapi podium tiga. Mereka akan kembali turun pada balapan kedua atau Sprint Race yang digelar Minggu (2/9/2018) mulai pukul 15.55 WIB
Sprint Race
Tim Pertamina Prema Theodore Racing menjalani pekan yang berat pada balapan Sprint Formula 2 di sikuit Monza, Italia, Minggu. Dua pebalap andalan tim, Sean Gelael dan Nyck De Vries gagal mendulang poin setelah mobil mereka bersenggolan dengan pebalap lain.
Jelang balapan De Vries yang semestinya start dari posisi sembilan, harus memulai balapan dari pit lane setelah mobilnya mengalami stall saat akan memulai putaran pemanasan. Tim Pertamina semakin terpukul saat pada lap ke-4, Sean bersenggolan dengan pebalap MP Motorsport, Ralph Boschung. Sean pun tak bisa melanjutkan balapan.
Insiden ini bukanlah yang pertama dilakukan Boschung terhadap pebalap lain musim ini. Akibat tindakan yang membahayakan ini Boschung mendapat hukuman mundur lima grid saat start pada balapan berikutnya di Sochi, Rusia, nanti.
Sementara De Vries yang berjuang mengincar posisi delapan besar, harus melupakan persaingan setelah mobilnya dihantam pebalap Campos Racing Roy Nissany. Setelah insiden itu, mobil De Vries kehilangan kecepatan. Pebalap asal Belanda ini pun harus puas finis di posisi ke-17.
Gelar juara balapan Sprint akhirnya diambil pebalap ART Grand Prix, George Russel. Sementara posisi kedua ditempati pebalap Russian Times Artem Markelov. Adapun podium ketiga menjadi milik pebalap Carlin, Sergio Sette Camara.
“Tentu hasil yang mengecewakan. Kami sedang berjuang untuk berupaya mendapatkan poin. Namun, itulah balapan. Kadang kita tidak beruntung dengan hal yang tak pernah kita duga sebelumnya,” kata Sean.
Kekecewaan juga dirasakan De Vries. Menurutnya, dia dalam posisi yang bagus untuk merangkak ke posisi zona poin. “Saya dalam posisi bagus. Namun, Nissany tidak mau memberi ruang dan justru menghantam mobil saya. Setelah itu, kami mengalami masalah dan kehilangan kesempatan,” kata De Vries.
De Vries sebelumnya menyumbang dua poin pada balapan Feature dengan menempati posisi kesembilan. Tambahan dua poin tetap menjaga peluang De Vries untuk bersaing di posisi empat besar klasemen pebalap.
Balapan Formula 2 berikutnya akan digelar di Sochi, Rusia pada akhir bulan September ini. Balapan di Sochi cukup krusial untuk pengumpulan poin mengingat setelah Sochi, tim hanya punya satu kesempatan balap di Yas Marina. (arh/arl)