Ketika itu, ayah dan anak itu bersaing dalam putaran kedua kejuaraan nasional reli mobil (speed rally) yang berlangsung di kawasan perkebunan di Sumatera Utara, 22-24 Juni 2006.
Ricardo yang ketika itu berusia 47 tahun adalah juara nasional 2006 sedangkan Sean sebagai navigator mendampingi David Maslen dari Inggris juara pertama pada putaran terakhir reli nasional di Bali, Desember 2006.
Namun keduanya yang menjuarai urutan pertama dan kedua Leg 1 Kejurnas Sumut, gagal pada Leg 2. Rini mengatakan, sebagai seorang ibu, ia pasti seperti ibu-ibu lain, yang merasakan amat khawatir menyaksikan anaknya melaju dalam kendaraan dengan kecepatan tinggi, apalagi ia masih seorang bocah.
“Hati ibu mana yang tidak khawatir meihat anaknya melaju di tengah hutan begitu. Tapi saya pasrah dan hanya berdoa. Bahkan sebelum ia berlomba pun saya selalu berdoa untuk dia dan Sean pun saya minta agar selalu berdoa kepada Allah,” kata Rini mengomentari puteranya, Muhamad Sean, yang selain hobi otomotif, juga senang dengan sepakbola.
Sean, ketika itu masih sebagai siswa kelas VI SD Cita Buana Cilandak Jakarta, hanya tersenyum mendengar komentar ibunya sementara ia sendiri agak lama bila diwawancarai wartawan, karena ia lebih fasih berbahasa Inggris.
Ketika itu, Ricardo Gelael mengatakan, “Pelan-pelan kalau mau menanyai dia. Dia kurang faham apalagi bila bicara cepat-cepat.” Saat itu Sean usai menerima penghargaan MURI sebagai navigator termuda, di Parapat, Sumatera Utara.
Rini melanjutkan, bila memang Sean sudah amat kuat kehendak dan semangatnya menekuni olahraga keras yang menurun dari ayahnya itu, maka ia pun harus mendukungnya.
“Saya bahagia ia mendapat penghargaan dari MURI. Saya pun harus mendukung semangatnya dan Sean harus tidak patah semangat dengan kekalahan pada Leg kedua ini,” kata Rini, yang banyak membintangi filem layar lebar pada era 80-an.
Ketika itu Sean mengatakan, “Saya tidak patah semangat kalau kalah. Jadi saya ingin belajar terus dari papa dan om-om yang sudah berpengalaman,” kata Sean.
Catatan sejarah kehidupan terus berlalu selembar demi selembar, bahkan sudah semakin tebal, dari satu bab ke bab lainnya.
Setelah melalui perjalanan panjang lomba karting di tingkat nasional dan Asia (ia juara nasional dan Asia), ia melanglangbuana ke perlombaan karting Eropa, sampai akhirnya meningkat ke jenjang Formula Pilota China (juara dua Asia) dan meningkat lagi ke kancah laga Formula 3 Inggris dan Eropa.
Karakter dan idola
Antara sekolah dan balap dalam meniti karir di usia belia tidaklah mudah bagi Sean. Ia harus pandai membagi waktu antara sekolah dan ambisinya sebagai pebalap.
Pada musim lomba FIA F3 Eropa 2013 ia beberapa kali pulang untuk mengikuti sekolahnya. Ketika usai musim lomba 2013, ia pun kembali masuk sekolah.
“Ia sibuk sekali melanjutkan pelajaran sekolahnya,” kata Ricardo suatu ketika saat mengomentari kesibukan putra semata wayang