sedaya upaya saya dan membuat perbandingan dengan teman setim saya Julian Leal, yang amat berpengalaman dalam lomba itu.”

Kendaraan GP2 benar-benar amat cepat. Perbandingannya, mobil Formula Renault 3.5 dipasok mesin Renault V8 dengan 3.4-liter dan menghasilkan kekuatan 530 daya kuda (bhp), sedangkan mesin GP2 dipasok Mecachrome V8 4.0 liter yang menhasilkan kekuatan 612 daya kuda!
Kecepatan puncak mobil GP2 mencapai 332km / jam, dan seperti mobil Formula 1, kendaraan jet darat itu menggunakan ban Pirelli.
Karakteristik ban kendaraan pun berbeda dengan Michelin yang digunakan Sean di ajang lomba Formula Renault 3.5 atau ban Hankook yang dipakai di ajang lomba Formula 3. Dengan lebih tingginya degradasi, berarti para pebalap harus lebih berusaha memanfaatkan Pirelli untuk lomba jarak jauh.
Ada lagi yang menakjubkan, mobil GP2 hampir sekencang mobil Formula 1 dan posisi “pole” GP2 terkadang lebih cepat dibanding waktu kualifikasi yang dicetak kendaraan Formula 1.
Dengan hebatnya pengalaman yang sudah dijalani para pebalap GP2, maka Sean akan mendapat tantangan besar saat berlaga di antara mereka. Rekan setimnya yang baru, Julian Lea, melakukan debut GP2 pada 2011, ketika Sean masih berusia 14 tahun. Sebelumnya Julian yang berasal dari Kolumbia dua musim berlomba di Formula Renault 3.5, ketika Sean baru berusia 12 tahun!
Ini benar-benar tantangan besar, tetapi Sean akan berjuang keras untuk menambah pengalaman yang diperlukannya demi masa depan, dan untuk itu ia akan berusaha mendapatkan hasil bagus. (arl)