MIMBAR-RAKYAT.com (Subang) – Muhammad Sean Gelael (20) berharap ia dapat lebih konsisten bersama tim Arden Internasional pada musim 2017 dalam usahanya meningkatkan karirnya ke jenjang balap yang lebih tinggi sesuai dengan cita-citanya.
“Kalau pada musim 2016 saya kurang konsisten membalap, maka pada 2017 saya berharap semoga dapat tampil lebih konsisten,” kata Sean Gelael kepada media usai menerima penghargaan “IMI Awards 2016 untuk jenis “FIA International Achievement” di Ciater, Subang, Jawa Barat, Selasa malam.
Pebalap yang suka tersenyum itu menyatakan, masalah setting kendaraan, masalah teknis dan faktor kurang beruntung menyebabkan ia kurang berhasil pada laga GP2 musim 2016.
Sean sebenarnya berlaga sesuai target, karena ia berada di urutan ke-15 dengan nilai 24 dari 32 pebalap yang berlama pada 2016, tapi ia terus didera kecewa akibat selalu mengalami masalah dengan kendaraannya.
Dengan penghargaan IMI Awards 20016 yang diterimanya untuk kedua kalinya – setelah yang pertama pada 2013 – putera mantan pereli mobil Ricardo Gelael itu merasa lebih bersemangat menekuni dunia balap kursi tunggal itu. Penghargaan itu diserahkan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kepada Sean.
“Saya berterima kasih kepada IMI dan para pendukung saya masyarakat Indonesia, yang banyak memberi semangat kepada saya,” kata Sean, yang pada laga GP2 2016 menerima penghargaan juga karena keunikan helm yang dipakainya.
Sean Gelael menghadapi tantangan baru pada balapan GP2 musim depan, karena pebalap yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini akan meninggalkan tim lamanya Campos Racing untuk bergabung dengan tim barunya, Arden Internasional.
Sean bahkan sudah memulai adaptasi di tim Arden dengan mengikuti serangkaian tes di sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi Uni Emirate Arab, awal Desember 2016.
Ia mengatakan amat senang dan antusias memasuki lomba musim depan dengan tim baru.
Walaupun pada musim 2016 tim Arden menempati posisi juru kunci, Sean cukup optimistis dengan rencana program pengembangan Arden untuk musim depan. Salah satu yang membuat Sean yakin adalah dengan bergabungnya Gaetan Jego dari tim ART Grand Prix.
Jego memiliki segudang pengalaman. Setelah lulus kuliah mesin di ESTACA Perancis tahun 2004, Jego bergabung dengan tim ART Grand Prix.
Pada tahun pertamanya, Jego mendapat kepercayaan sebagai performance engineer untuk balapan F3. Satu tahun kemudian, Jego mulai terlibat balapan GP2 dan pada 2008-2012, Jego dipercaya sebagai Chief Engineer. Kemudian dia mendapat tugas baru untuk GT Program dan tahun 2015, Jego menduduki jabatan direktur teknik DTM Program ART.
Sean Gelael yang dikerubungi wartawan elektronik dan para fotografer usai menerima penghargaan IMI Awards 2016, “dihujani” berbagai pertanyaan dan Sean dengan lancar menjawab semua pertanyaan media.
“Itu belum dirilis,” katanya diplomatis ketika ada yang ingin bertanya lebih jauh tentang tim Arden.
Ricardo Gelael ketika ditemui di kantornya belum lama ini mengatakan, Sean memasuki musim kedua di laga GP2 bersama tim Arden Internasional dan diharapkan ia dapat meningkatkan kemampuan serta menambah pengalaman membalapnya.
“Ada juga beberapa hal yang direncanakan akan diikutinya pada 2017 tapi sebaiknya tidak usah diumumkan dulu,” kata Ricardo mengomentari program Sean ke depan, setelah Sean berada pada tangga teratas lomba menuju kancah laga F1 itu. (arl)
Wow… Kak Sean,selamat atas keberhasilan kakak dan (yg tidak datang) Kak Rio. Aku berharap kakak-kakak berdua bisa berprestasi lebih baik lagi. Sekali lagi,(B. Jepang) Anata no seikō omedetōgozaimasu! Sekian dari saya,terima kasih (arigatō)