MIMBAR-RAKYAT.com (London) – Sean Gelael akan menghadapi tantangan berat pada balapan seri GP2 mendatang, yang merupakan balapan pendukung dari Rusian Grand Prix di Sochi Autodrom, 9-11 Oktober 2015.
“Kita telah mencoba bekerja sangat keras untuk Sochi. Saya sudah tidak sabar,” kata Sean dalam surat elektronik kepada media, Selasa.
“Saat ini saya sudah tiga hari berturut-turut berlatih di simulator dan kami benar-benar mempersiapkan banyak hal. Saya sangat ingin mendapatkan hasil yang baik – dengan alasan apapun, saya cukup frustasi di tahun ini, tetapi semoga kami dapat mengubahnya,” tuturnya.
Dalam karir GP2nya, pebalap berusia 18 tahun dari Jakarta ini baru dua kali menjalani balapan, dan tidak mengikuti seri terakhir di Monza karena sedang mengikuti balapan Formula Renault 3.5 di Silverstone, dimana Sean berhasil mendapatkan poin. Jadi, selain Sean tidak berada di kokpit mobil GP2 Jagonya Ayam selama beberapa minggu, dia juga belum pernah membalap di sirkuit Sochi, tidak seperti kebanyakan pesaingnya.
Sochi adalah lintasan yang sangat baru. Sochi baru selesai pada musim panas tahun 2014, terletak di antara fasilitas lain yang dibangun untuk Olimpiade Musim Dingin 2014.
Jadi awalnya Sochi lebih terkenal sebagai tempat untuk olahraga seperti hoki es dan skating. Tahun lalu, para pebalap GP2 dan GP3 untuk pertama kalinya balapan di Sochi, mendukung kejuaraan F1 Rusia Grand Prix, tetapi saat itu Sean masih bertarung di Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa, jadi dia belum pernah mencicipi lintasan ini.
Sochi adalah sirkuit yang sangat teknikal, dengan 16 tikungan berdesakan dalam lintasan sepanjang 5,8km. Tetapi, secara mengejutkan rata-rata kecepatan di sirkuit ini lebih tinggi dibandingkan dengan sirkuit-sirkuit tradisional seperti Hockenheim dan Barcelona, dimana pole position tahun lalu diperoleh dengan kecepatan 199,7 km/jam.
Sirkuit ini juga memiliki layout yang cocok untuk sebuah balapan GP2. Buktinya pebalap Carlin, Felipe Nasr berhasil maju dari posisi 17 ke posisi ketiga saat race kedua pada balapan tahun lalu.
Bersamaan dengan persiapannya menuju Sochi, Sean juga memulai kehidupan barunya sebagai mahasiswa di University of Surrey yang terletak di kota Guildford, dengan lokasi yang sangat nyaman bagi Sean karena hanya berjarak 15 menit berkendara ke markas Carlin di Farnham.
Ini sangat baik, karena artinya Sean akan memiliki waktu yang lebih banyak dengan tim Carlin dalam persiapannya menuju Sochi.
Selama menjalani latihan di simulator, Sean dipantau oleh Mike Lugg, GP2 race engineer tim Carlin, karena mereka berusaha untuk meningkatkan daya saing Sean dengan pebalap lainnya.
“Saya telah bekerjsama dengan race engineer saya, terutama untuk tikungan medium dan slow speed yang mendominasi Sochi,” tambah Sean, “ Saya juga belajar untuk memanaskan ban depan karena ban Pirelli yang dipergunakan GP2 jadi lebih cepat panas di belakang, sangatlah penting untuk bisa mendapatkan keseimbangan mobil yang terbaik yang bisa diperoleh.” (arl)