Wednesday, December 04, 2024
Home > Cerita > Cerita Khas > Sean Gelael, WRT31, Le Mans dan profesionalitas

Sean Gelael, WRT31, Le Mans dan profesionalitas

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Lomba legenda Le Mans 24 Jam berakhir setelah beberapa pekan menjadi perhatian para pecinta olahraga otomotif di planet ini sementara acaranya disaksikan langsung sekitar 300 ribu penonton yang berdatangan dari berbagai negara.

Lomba istimewa yang diadakan untuk ke-100 kalinya itu disiarkan langsung streaming ke Tanah Air dan penonton dari waktu ke waktu terus bertambah mencapai 10 ribu-an orang sementara live chat diikuti fluktuatif ribuan penggemar sejak awal lomba Sabtu hingga Minggu malam (10-11/6-23).

Para penonton live chat itu kelihatan amat faham tentang Le Mans 24 Jam yang juga putaran keempat dari tujuh seri kejuaraan FIA WEC 2023. Komentar mereka bermacam-macam, mulai dari jalannya laga, jenis kendaraan yang digunakan baik pada kelas Hyper car maupun LMP2 dan GTE AM.

Mereka saling sahut menyahut tentang beragam hal dan mengetahui tim peserta, misalnya sang juara Hyper car, Ferrari Afcorse, Toyota GR, Cadillac Racing. Di LMP2 ada Inter Europol, Team WRT, Duqueine mau pun Alpine Elf Team. Di kategori GTE AM ada Corvette Racing, ORT by TF, Iron Dames dan lainnya.

Para penggemar olahraga otomotif di Tanah Air memang luar biasa sejak dahulu kala, bahkan dalam catatan sejarah sejak ketika orang Belanda mulai berlomba reli wisata di berbagai perkebunan di Indonesia. Masyarakat mulai tertarik dengan tontonan reli wisata itu.

Nah, mereka yang terlibat dalam live chat tontonan Le Mans 24 Jam itu, dapat dikatakan secara tidak langsung mewakili masyarakat Indonesia yang gandrung dengan olahraga gerak cepat dan bermesin ini. Jadi tidak heran bila mereka pun mengenal para pelakonnya, termasuk pebalap Indonesia, Sean Gelael, yang sudah bertahun-tahun menggeluti olahraga keras ini.

Sean Gelael mulai terjun ke dunia otomotif ketika ia berusia delapan tahun, ketika menjadi navigator dalam sprint rally. Ia semakin berkembang dan saat berusia 10 tahun mendapat penghargaan MURI sebagai navigator termuda nasional bahkan dunia.

Ia melakoni jalur balap dengan jenjang benar, mulai dari kejuaraan karting nasional dan Eropa beberapa tahun, beberapa jenis kejuaraan Formula Asia dan Eropa, sampai akhirnya seperti saat ini, tampil di kejuaraan ketahanan mobil (WEC) dunia.

Ia dielu-elukan para penonton di mana pun tampil, termasuk bila mengikuti kejuaraan reli di Danau Toba, Sumatera Utara. Penonton berjubel hanya ingin melihatnya dan bila ia sedang rehat banyak orang berdatangan ke pedok untuk minta berfoto bersama. Terlebih ketika Sean Gelael tampil sebagai juara nasional pada 2021.

Sean Gelael ketika naik podium pada Le Mans 24 jam 2021. (jagonya ayam)

Di Le Mans 24 Jam 2021 ia menjadi orang Indonesia pertama yang mengikuti kejuaraan itu dan naik podium kedua dan pada 2022 menempati baris depan  (posisi pole) saat melakukan gerak awal (start) namun tidak finish karena mengalami masalah dengan kendaraannya.

Apa yanga terjadi pada Sean dan Tim WRT 31 pada laga Le Mans 24 Jam 2023 yang masih hangat dalam ingatan? Inilah cerita dan beritanya : 

Luar Biasa WRT 31 dari urutan 15 naik ke-3 tapi alami kerusakan suspensi Jelang Finis sehingga berada di P5

 Atraksi hebat diperlihatkan oleh Sean Gelael, Robin Frinjs, dan Ferdinand Habsburg pada perayaan 100 Tahun 24 Hours of Le Mans,  Sabtu (10/6) hingga Minggu.

Mereka yang sempat terperosok di posisi bawah, perlahan merangkak naik hingga bisa ada di posisi tiga.  

Sean yang dipercaya menjadi starting driver memulai lomba yang dikomandoi oleh bintang NBA, LeBron James, itu dari posisi 15. Sebuah insiden di Lap 1 yang menimpa pebalap tim Action Express Racing/Cadillac, Jack Aitken, membuat Safety Car (SC) masuk ke trek.

Ini dimanfaatkan oleh Sean dan WRT 31 untuk masuk pit. Untuk sesaat mereka mendapat keuntungan karena banyak tim lain tidak memanfaatkan situasi tersebut. Sean pun sempat ada di P5.

Namun kemudian beberapa insiden terjadi lagi sehingga giliran para pebalap lain yang memanfaatkan keuntungan, sehingga posisi kembali normal. Saat berganti kemudi ke Ferdinand Habsburg, WRT 31 ada di P13.   

Ketika hujan turun di saat balapan memasuki tiga jam dan kondisi di sirkuit juga memasuki senja, beberapa pebalap tergelincir karena belum sempat mengganti ban dengan ban basah. Dan di antara mereka yang apes itu ada Habsburg!   

Pebalap Austria ini melintir dan menabrak tembok pengaman. Dia terpaksa masuk pit untuk memperbaiki kondisi mobil. Karena banyak yang mesti diperbaiki, Habsburg pun tertahan lama di pit sehingga ketika keluar WRT 31 tertinggal dua lap dari pebalap terdepan di kelas LMP2.   

Saat keluar pit dan balapan lalu berlangsung normal, WRT 31 ada di P18. Namun dari situ justru terlihat fighting spirit luar biasa dari para pebalap. Dari Habsburg pindah ke Robin posisi naik hingga ke P14.

 Dan menariknya, ketika kemudi pindah ke Sean, pada sesi malam dia tampil bak kesetanan. Sean terus memperbaiki posisi, dari P14, ke 12, 11, 10 hingga ketika kemudian memberikan jalan buat Habsburg kembali dari P9. 

Habsburg, dan kemudian Robin, tertular “virus” positif dari Sean itu. Mereka juga tampil edan, silih berganti memperbaiki posisi. Ketika sudah ada di P6, Habsburg dihadapkan pada kondisi tertinggal lebih dari 50 detik dari Manuel Maldonado (Panis Racing).

Dia pun membalap 3-5 detik lebih cepat per lap, sehingga bisa menyusul Maldonado. Setelah itu kemudi pindah ke Robin, sudah di P5. Robin mesti menyusul Neel Jani (Duqueine Team) yang berada 20 detik di depannya.

Sebelum Robin melakukan tugasnya, kabar baik datang buat WRT 31 karena tim yang lama ada di P3, IDEC Sport, mengalami pecah ban saat mobil mereka dikendarai Laurents Horr sehingga posisi mereka melorot drastis. Dengan demikian perburuan tempat antara WRT 31 dan Duqueine Team 30 bukan untuk P4, tapi P3. 

Seperti Habsburg, Robin juga melaju lebih cepat dalam kisaran 2-3 detik per lap. Pada akhirnya Robin tidak menyusul Jani karena kemudi sudah berganti ke Rene Binder, tapi aksinya melewati Binder itu tetap terlihat di atas trek yang tersorot kamera.

Dan, sayangnya, 10 menit sebelum finis sebuah kerusakan teknis dialami oleh WRT 31. Robin pun mesti masuk ke pit untuk mengganti hidung mobil. Posisinya melorot dari P3 ke P5.

“Tim menyatakan ada kerusakan suspensi. Sayang seribu sayang. Tapi saya tetap bangga dengan penampilan para pebalap, terutama Sean semalam,” ujar sang ayah, Ricardo Gelael.

Ricardo kagum dengan penampilan pebalap WRT31 yang luar biasa gigih. “Mereka berjuang keras. Kita harus bangga dengan kegigihan mereka. Mereka pantang menyerah. Itulah baru mental laki-laki Tangguh dan bermental juara,” kata Ricardo.

Apa kata Sean? “Tim kami benar-benar menunjukkan semangat comeback yang hebat. Dua kali terlibat tabrakan dan praktis ada di posisi terakhir dan tertinggal 2 lap. Sayang, saat sudah di posisi tiga berkat fighting spirit itu, 10 menit mau finis damper mobil kami rusak. Finis kelima. Begitulah balapan,” ujar Sean.

Profesionalitas

Tak pelak lagi, Sean Gelael kini merupakan sosok pebalap Indonesia yang dikenal di kancah laga otomotif dunia, karena penampilannya yang cukup banyak di tingkat intternasional, kerap berpasangan (tim) dengan para pebalap asing, termasuk dengan Valentino Rossi – sang legenda otosport yang amat dikenal.

Sean Gelael dan Valentino Rossi. (jagonya ayam)

Sean bersama Rossi sudah pernah bergabung saat membela Tim WRT memenangi Hankook 24 Hours of Dubai pada 15 Januari 2023.  Rossi yang pensiun dari MotoGP pada akhir 2021 dan berlaga di ajang GT World Challenge Europe, dikontrak pabrikan BMW M Motorsport dan jadi rekan setim Sean Gelael dalam laga itu. Mereka bahkan akan menjadi mitra dalam FIA WEC 2024 mengendarai BMW di kelas GT Car.

Nah Sean pun sudah seperti teman-temannya yang lain, yang dikontrak berbagai tim dalam arena laga. Selain Rossi, teman Sean seperti Tom Dillman, Antonio Giovinazzy, Robin Frinjs dan beberapa lainnya, membalap secara profesional. Mereka bahkan dikontrak beberapa tim dalam waktu bersamaan pada laga berbeda.

Sean, seperti rekan lainnya, menghabiskan waktu mereka dalam berbalap, sehingga mereka merupakan pebalap profesional. Sikap mereka profesionalitas dalam satu satu bidang, yaitu balapan.

Profesionalitas adalah kata benda yang berarti perihal profesi; keprofesian; kemampuan untuk bertindak secara professional.

Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota profesi pada profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka milki untuk dapat melakukan tugas mereka.

Sikap mereka adalah profesionalisme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional, dan merupakan komitmen dan cara pandang profesional untuk mengembangkan profesi secara maksimal.

“Ya saya kira sudah sepantasnya Sean mendapat gelar pro driver seperti pebalap lain,” kata Ricardo.

Naluri balap Sean terus tumbuh berkembang secara alamiah berkelanjutan dan berdasar pengertian makna profesionalitas di atas, pantaslah pebalap Indonesia itu disebut sebagai pro-driver. (ar. loebis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru