Thursday, September 19, 2024
Home > Cerita > Cerita Khas > Seandainya WRT 31 tidak disenggol..,  Catatan A.R. Loebis

Seandainya WRT 31 tidak disenggol..,  Catatan A.R. Loebis

Sean Gelael ketika berlaga di COTA, Amerika. (jagonya ayam)

Di sirkuit Ikonik Jepang, Fuji Speedway, Sean naik panggung berurutan, pada 2022 menempati P1 dan pada 2023 berada di P3.

Pada 11 September 2022, Sean ditemani Robin Frinjs dari Belanda dan Dries Vanthoor (Belgia) yang menggantikan   Rene Rast yang berhalangan, tampil fantastis sejak melejit dari posisi start keempat pada kelas LMP2.

“Kami melakukan start bagus sampai bisa memimpin dan bertahan di posisi itu hingga finis. Kerja bagus dari tim dan juga Robin dan Dries. Kami benar-benar ingin meraih kemenangan ini setelah gagal di Le Mans dan Monza. Saya sangat senang bisa mewujudkannya,” ujar Sean ketika itu.

Robin memberi komentar, ”Balapan menarik dan mengasikkan. Sean melakukan start sangat baik sehingga membuka jarak. Dries mempertahankan level performa tim. Dan saya sempat khawatir ada vibrasi di mobil, tapi setelah tahu semua aman saya bisa membawa mobil hingga finis,” kata Robin.

Sean Gelael naik podium di Fuji Speedway pada kejuaraan FIA WEC 2022. (jagonya ayam)

Masih bernaung di bawah payung Team WRT, di sirkuit sama pada 10 September 2023,  Sean yang tampil bersama Robin Frinjs, dan Ferdinand Habsburg naik podium ketiga (P3), dengan gerak awal (start) dari P7.

“Balapan di Jepang selalu berlangsung epik. Kami bersenggolan dengan mobil lawankami bisa kuat dan meraih hasil yang layak,” kata Sean.

Dalam aksi susul menyusul jelang akhir lomba, mobil WRT 31 yang dikemudikan Frinjs sempat bersenggolan dengan mobil lawan tapi laga tetap dapat berlanjut. Hingga akhir lomba WRT 31 berada di urutan ketiga.

Akibat senggolan

Nah, pada laga di Fuji Speedway 2024 sebagai putaran ketujuh FIA WEC 2024, senggolan terjadi lagi dan ini menyebabkan mobil yang dikemudikan Sean rusak walau masih dapat berlanjut hingga akhir laga.

Berikut ini kutipan berita jalannya lomba pada 15 September 2024  :

Drama WRT 31 di Fuji, ditabrak, mobil rusak, kans juara kandas

– Perjuangan Team WRT 31 telah maksimal, apakah khusus untuk race 6 Hours of Fuji pada Minggu (15/9) atau untuk sepanjang musim FIA World Endurance Championship (WEC) 2024, namun kepala tetap tegak ketika menyaksikan semua itu melayang disebabkan oleh kesalahan yang bukan dari mereka. 

Sean Gelael, Augusto Farfus, dan Darren Leung memulai rangkaian putaran tujuh FIA WEC di Fuji Speedway dengan fokus untuk lomba sejak Free Practice 1.  

Mereka bertekad mencegah titel juara kelas LMGT3 diraih oleh Team Manthey PureRxcing 92 di Fuji. Apalagi posisi start mereka pun berdekatan, di luar 10 Besar. 

Sejak start, Leung yang menjadi pebalap pertama Team WRT 31 tampil tanpa membuat kesalahan. Start dari P16 dia mampu memanfaatkan keadaan akibat insiden yang membuat Safety Car masuk dua kali sebelum dia menyerahkan perjuangan tim yang merupakan Global Partner Pertamax Turbo ini ke Augusto Farfus.

Saat Farfus di balik kemudi, menariknya posisi peringkat 1, 2, dan 3 klasemen berdekatan. Manthey 92 di P9, lalu WRT 31 di P10, dan Manthey EMA 91 di P11.  

Posisi berdekatan tersebut berlangsung lama walau dengan peringkat lebih baik mengingat program pit stop yang berbeda antara tim yang satu dengan yang lain.

Farfus kemudian diganti oleh Sean. Saat itu Team WRT 31 sudah membaik, karena telah ada di P4 s.d. P6 dan berpotensi podium.  

Di saat harapan tinggi inilah Sean mengalami insiden. Dia disenggol dari belakang di Tikungan 1 oleh Kevin van der Linde (Akkodis ASP Team 78) yang mengendarai Lexus.

Akibat tabrakan itu, posisi Sean bukan hanya turun dari P4 ke P6 namun seterusnya mobil juga jadi mengalami kerusakan dan sulit dikendalikan.  

Walau dia sempat menyusul Michelle Gatting (Iron Dames 85) untuk P5, namun dalam perjalanan berikut mobil BMW M4 GT3 yang dikendarainya benar-benar tak berdaya.

Bahkan Sean sempat disusul balik oleh Gatting, sebelum akhirnya masuk pit bergantian dengan Farfus. Pebalap Brasil ini juga tak bisa berbuat banyak dan hanya mampu membawa WRT 31 finis di P10 dengan membawa pulang 1 poin.

“Di sini awalnya kami masih punya kans untuk menjaga peluang jadi juara tetap ada. Namun kami kena hantaman dan tiga kali melintir di trek yang membuat mobil jadi rusak,” kata Sean, yang pada akhirnya terpaksa melihat tim Manthey PureRxcing 92 jadi juara kelas LMGT3 FIA WEC 2024. 

Tim asal Lithuania itu finis sebagai runner-up di Fuji, di bawah tim Vista AF Corse 54. Namun posisi itu cukup untuk membuat mereka meraih gelar juara, karena tim Manthey EMA 91 finis di P9 dan WRT 31 P10. 

Walau kecewa dengan WRT 31, namun Team WRT masih bersuka cita dengan podium WRT 46 yang  diperkuat Valentino Rossi finis di P3 dan BMW M Team WRT 15 finis P2 di kelas Hypercar.

Penuh risiko

“Itulah risiko balapan,” kata Ricardo Gelael mengomentari perlombaan yang cukup mendebarkan itu.

“Kejadian itu amat disayangkan, tapi itulah lomba, ada kalah ada menang dan ada faktor keberuntungan,” kata Ricardo. Mantan juara nasional reli mobil 2006 ini, sebagai atlet otomotof, pasti tahu benar dengan hakikat lomba, yaitu kalah atau menang.

Walau demikian, ia amat menyayangkan terjadinya senggolan mobil Sean Gelael yang dilakukan Kevin di Tikungan 1.

“Setidaknya Sean bersama WRT31 dapat berada di P3 atau P4 bila tidak terjadi senggolan itu,” kata Ricardo.

Kesan Riardo itu bukan tidak beralasan, karena sebelum terjadi senggolan, dapat disaksikan “dream comes true” sudah terbayang, karena mereka tampil konsisten.

Dalam FP 1 dan 2 tim WRT 31 menyatakan mereka berusaha tampil konsisten, bukan mengejar fast-lap. Ini terbukti mereka yang melejit dari urutan start 16, mampu menyodok ke urutan empat (P4) hingga keenam.

Para pesaing mereka dalam pengumpulan poin klasemen pun, yang posisi startnya berurutan dengan mereka, tampil berat dalam usaha maju ke urutan depan.

Ini yang membuat amat beralasan apa yang dikatanan Ricardo Gelael: “Bila tidak terjadi senggolan, bisa jadi WRT 31 mengulang hasil seperti tahun lalu, yaitu naik podium finis P3, setidaknya di P4.”

Sean Gelael bersama rekan setim naik podium di Bahrain, 2023. . *jagonya ayam)

Para pendukung Sean Gelael, tentu menyayangkan juga terjadinya senggolan yang merugikan Sean. Tapi mereka tidak perlu berkecil hati, pebalap pro Indonesia itu akan tampil lagi di Bahrain pada 2 November 2024, sebagai putaran terakhir yang ketujuh laga FIA WEC 2024.

“Sebagai pebalap pro, ia harus siap. Siap balapan dimana dan kapan saja. Itu merupakan kewajiban bagi pebalap profesional,” kata Ricardo, mengomentari kesiapan mental Sean tampil di Bahrain, sehari setelah ia merayakan HUTnya.

Setelah lomba di Fuji Speedway, kelasemen sementara kelas LMGT3 menjadi : 1. Manthey PureRxcing 92 – 136 poin, 2.     Mathey EMA 91 – 90 poin dan 3.      WRT 31 – 85 poin.  (arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru