Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Sebanyak 120 orang praktisi hipnoterapi memperdalam ilmu di bidang psikologi, karena ilmu itu amat bermanfaat dan dibutuhkan saat mereka berhadapan dengan masyarakat.
Direktur IHC (Indonesian Hypnotis Centre), Ir Avifi Arka MM CHt Cl, mengatakan, para praktisi hipnoterapi yang mengikuti perkuliahan itu didominasi mereka yang sudah memiliki latar belakang pendidikan S-1, bahkan S3.
“Sehingga kampus akan menggunakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau Recognition of Prior Learning (RPL). Yakni proses pengakuan atas capaian pembelajaran sebelumnya,” kata Avifi di Jakarta, Jumat.
Avifi yang meraih gelar insinyur kimia mengungkapkan, sebanyak 120 praktisi hipnoterapi sudah terdaftar sebagai mahasiswa baru yang akan mengikuti kuliah S1 di Fakultas Psikologi di Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang, yang menyandang akreditasi B BAN-PT.
Avify, pencetak praktisi hipnoterapi di Indonesia, membekali anggotanya yang sebagian merupakan master hypnosis, untuk mendalami ilmu psikologi secara formal.
“Dengan demikian ketika melayani masyarakat benar- benar faham masalah psikologi yang terkait pasien,” katanya, dalam siarakan pers IHC.
IHC, sebagai lembaga yang terdaftar di Kemendikbud, melalui langkah di bidang pendidikan itu sekaligus mendukung program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung pemerintah.
Layanan hipnoterapi, sudah banyak dimanfaatkan masyarakat. Hipnoterapi adalah terapi dengan menggunakan metode hipnotis.
Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Dalam literatur barat hipnotis disebut “hypnosis” atau “hypnotism”.
“Hipnoterapi diyakini bisa membantu menyelesaikan masalah pasien yang terkait dengan pikiran, perasaan dan prilaku. Di antaranya stres, kecemasan, kecanduan, gagap, latah, trauma, masalah psikis dan psikosomatis lainnya,” jelas Avify.
Avify menambahkan, IHC pada gelaran Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, 2022, menyelenggarakan bakti sosial berupa seminar dan hipnoterapi massal. “Warga merasa terbantu dengan kegiatan itu, terutama mereka yang terdampak Covid,” katanya. (arl)
