Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Partai Golkar menunggu keputusan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan pindah ke partai mana. Golkar tidak ingin buru-buru meminang Gibran menjadi kader barunya.
“Mengalir aja dulu mengalir aja dulu ya Pak Gibran kan belum memutuskan biarlah kita tunggu keputusan Pak Gibran berlabuh ke mana,” ujar Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Sampai saat ini, Lodewijk memastikan Gibran belum menjadi kader Golkar. Menurutnya ada proses yang harus dilalui. Gibran melalui proses tersebut.
“Menurut saya sampai sekarang nama Pak Gibran belum masuk, belum ada,” katanya.
“Dicari sekarang mungkin belum keluar belum ada namanya, nanti kalau udah masuk, baru. Kan dia harus mengisi formulir bukan semata-mata dikasih KTA, ada prosedur yang harus dilewati,” jelas Lodewijk.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menanggapi kabar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pindah menjadi kader Partai Golkar. Djarot mempersilakan Gibran apabila ingin bergabung dengan partai lain.
“Kalau kita sih ya silakan, itu pilihan, itu hak dari masing-masing orang,” kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).
Terkait status Gibran sebagai kader PDIP, Djarot menegaskan sudah secara de facto keluar dari PDIP. Tinggal menunggu Gibran mengembalikan kartu tanda anggota kepada Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
“Kalau status yang bersangkutan itu silahkan pada Pak Rudy, tapi yang jelas secara de facto beliau sudah izin dan sudah keluar dari PDIP,” kata Djarot.
“Tergantung sekarang niat baik dari Mas Gibran untuk menyerahkan kembali KTA kembali ke Mas Rudy,” sambungnya.
Gibran dari Merah ke Kuning
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bukan lagi kader Partai Banteng.
Hasto menyebutkan Gibran sudah pindah ke Partai Golkar.
“Kalau warnanya juga berubah semula merah kemudian secara nyata sudah berubah menjadi kuning, maka partai menghormati itu,” kata Hasto di Hotel Borobudur, Jumat (27/10/2023).
Hasto menyatakan bahwa Gibran juga sudah pamit ke Ketua DPP Puan Maharani namun tanpa mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA). “Sudah pamit, kalau pamit tau kan artinya,” kata dia,
Oleh karena itu, Hasto menyatakan tak perlu ada lagi pertanyaan apakah Gibran masih kader PDIP. Sebab, pihaknya menghormati Gibran yang pamit pindah ke partai kuning.
“Jadi sudah pamit , kamu sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetho (jelas),” kata dia.
“Orang sudah tegas, harus ditegas-tegaskan lagi. Bentar kalau gak tegas, warna merah dan kuning sama gak?,” sambungnya.
De Facto Gibran Keluar dari PDIP
Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka bukan lagi anggota PDIP, usai menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Menurut dia, Gibran telah melanggar aturan partai yang menegaskan bahwa kader PDIP dilarang melakukan manuver.
Komarudin menuturkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga telah berkali-kali melarang kadernya ada di dua kaki.
“Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari KIM (Koalisi Indonesia Maju),” jelas Komarudin dikutip dari siaran persnya, Kamis (26/10/2023).
Dia menyebut hal biasa dalam organisasi partai apabila ada anggota yang keluar, pindah, berhenti, dan beralih ke partai politik lain.(ds/sumber Merdeka.com/:Liputan6.com)