Wednesday, March 19, 2025
Home > Berita > Selamat Jalan Bang Norman Chaniago Piliang

Selamat Jalan Bang Norman Chaniago Piliang

Norman Chaniago (kanan) bersama Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bagun. (Foto: Ist)

Selamat Jalan Bang Norman Chaniago Piliang

Oleh: Djunaedi Tjunti Agus

Bang Norman Chaniago orang baik. Dia ngemong para junior di kalangan wartawan. Dia gigih, tak kenal lelah, apalagi menyerah.

“Suku (marga-Red) Abang juga Piliang Jun, sama dengan kau. Tapi waktu Abang merantau ke Medan, Abang bekerja pada orang Padang juga yang bersuku Chaniago. Dia minta Abang pakai suku Chaniago saja,” kata Bang Norman suatu waktu.

“Mudah-mudahan rencana besar kita jadi kenyataan,” kata Bang Norman pada kesempatan lain.

Ya, kami bersama beberapa teman berencana mendirikan suatu usaha. Mudah-mudahan saja tetap menjadi kenyataan.

Foto atas, Norman (kedua dari kanan) ketika kumpul-kumpul dengan sejumlah rekannya. Foto bawah, keempat dari kanan, saat peluncuran buku sejarah Siwo PWI. (Foto: Ist)

Beberapa hari lalu, persisnya 12 Maret 2024 sore, Bang Norman menelpon; “Jun, hari ini Abang diundang buka puasa oleh calon penyandang dana kita. Doain aja, makin cerah. Nanti usai lebaran kita jumpa ya.”

Kini Bang Norman sudah pergi untuk selamanya. Selamat jalan Bang Norman Piliang. Semoga Allah memberikan tempat terbaik pada Abang. Beliau wafat Rabu 19 Maret 2025  pukul 00.20.

Bang Norman adalah seorang wartawan senior yang gigih, bersahabat. Saya mengenalnya pertengahan tahun 1977, ketika memulai karier sebagai wartawan olahraga. Dia sangat bersahabat, tak seperti beberapa senior yang jaga jarak alias jaim. Bang Norman ketika itu bergabung dengan PAB.

Pengalamannya seabrek, sebelum di PAB dia bergabung dengan sejumlah media,  setelah itu masuk ke Prioritas, lanjut ke Media Indonesia. Salah satu putranya, Wahyu Andres, mengikuti langkah Bang Norman, berkiprah di bidang media massa.

Hingga usia 83 tahun di akhir hidupnya,  Bang Norman yang lahir di Padang pada 12 April 1942, masih berani naik bus kota ke mana-mana. Permah handphonenya dicopet, dia gak kapok. “Abang masih kuat naik bus kemana-mana. Bahkan juga naik tangga ke lantai 3 Kantor Suara Merdeka di Tebet untuk menghadiri rapat PWI berulangkali,” katanya.

Bang Norman memang selalu aktif. Dia ikut ke Kalimantan Selatan Agustus tahun lalu untuk mengikuti Porwanas. Dia juga hadir di tempat sama Februari 2025 untuk mengikuti Hari Pers Nasional (HPN).

Bang Norman adalah salah seorang pendiri Siwo, organisasi wartawan olahraga Siwo PWI. Dia telah   pergi meninggalkan kita. Selamat jalan Abangku Norman Piliang Chaniago. Sorga menantimu. Aamiin.

Kabar berpulang putra dari ibu asal Kayutanam, 2 x 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumbar, cukup mengagetkan. Ketika usai subuh Rabu pagi (19 Maret 2025) saya membuka hp dan membaca WA, saya tertegun membaca pemberitahuan; “Dengan berat hati, mengabarkan bahwa telah berpulang ke rahmatullah orang tua kami tercinta, Bapak Norman Chaniago pada hari Rabu 19 Maret 2025  pukul 00.20.”

“Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, mengampuni segala dosanya, menempatkannya di sisi-Nya yang mulia dan juga memberikan kekuatan dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.” Begitu pesan itu.

Alamat Duka : Jln .Anggur Raya Blok EF 4 No 1 Pondok Sukatani Permai Cimangis Depok , Jawa Barat. Bang Norman dimakamkan pada Rabu (19/3-2025) siang di TPU  Tapos Cimnagis Depok.

Banyak Kenangan

 Kepergian Bang Norman–putra salah seorang bapak warga asal sebuah Pasar Desa Kotomambang, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman, Sumbar–menurut Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, meninggalkan banyak kenangan.

“Alhamdulillah Bang Norman selalu gembira kalau berkumpul dengan pengurus PWI Pusat. Dia merasa dihargai walau baru mendapat Pers Card Number One pada HPN 2024, padahal karena jasanya sebagai salah satu pendiri Seksi Wartawan Olahraga dia layak mendapatkan di tahun-tahun sebelumnya,” kata HCB, sapaan akrab Hendry Ch Bangun.

“Dia juga senang ketika diminta menjadi pembawa obor Porwanas 2024 di Banjarmasin, dengan semangat dia berlari-lari meski diminta cukup berjalan karena faktor usia. Dia semangat karena diuwongke, termasuk pada Hari Pers Nasional di Banjarmasin bulan Februari lalu.”

“Dia terlihat berwajah senang ketika secara simbolis menerima buku HPN 2025 di Tebet, 5 Maret lalu. Wajahnya selalu senang dan gembira. Bersahabat dengan kami para yuniornya. Tak pernah lupa menyapa. Dan senang ngobrol masa lalunya termasuk boncengan dengan Harmoko.

Selamat jalan Bang Norman. Insya Allah Husnul Khotimah. Alfatihah,” kata HCB.

Ketika melayat, Hendry mendapat kabar bahwa Bang Normal wafat dengan tenang. “Sedang tidur lalu sekitar 00.30 seperti ngigau. Kakinya yang dipegang anaknya, sedikit bergetar. Tidak berapa lama, sudah tidak bernafas. Waktu dibawa ke rumah sakit untuk cek resmi ke dokter, dinyatakan beliau sudah berpulang. Tidak ada denyut nadi.”

Menurut Adhi Wargono, salah seorang sahabat karib Bang Norman, kematian Bang Norman sesuai harapan yang pernah disampaikan Bang Norman. “Dia ingin wafat saat tidur dan di bulan Ramadhan. Keinginan almarhum dipenuhi Allah. Alhamdulillah. Insya Allah mendapat tempat terbaik di sisinya.”***(Djunaedi Tjunti Agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru