Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Strategi berbeda diterapkan oleh Team Project 1 #56 pada dua race 4 Hours of Sepang, Sabtu (2/12) dan Minggu dan menariknya, walau dalam proses perjalanan lomba terjadi perbedaan, hasil akhir tak jauh berbeda.
Pada Race 1 hari Sabtu, Huilin Han (China) jadi pebalap pertama, diikuti Maxime Oosten (Belanda), dan terakhir Sean Gelael.
Dari taktik ini, Han yang start dari P18 dalam kondisi normal tak bisa beranjak dari posisi tersebut, bahkan turun. Bahkan ketika sudah berganti pebalap ke Oosten dan Sean pun sama, sehingga mobil nomor 56 finis di P20.
Hari Minggu cerita sedikit berbeda, yang sempat menyiratkan harapan finis di Top 5. Oosten start dan menjalankan tugasnya dengan baik. Baru satu lap, dari P17 dia bisa menyodok ke P4 di kelas GT putaran kedua Asian Le Mans Series (ALMS) itu. Satu lap kemudian bahkan naik lagi dua posisi, P2.
Bahkan setelah penalti akibat pelanggaran prosesi start yang menurunkan posisinya ke P16, dia sempat naik ke P6. Menariknya, perubahan kondisi lomba termasuk keberadaan Safety Car (SC) sempat membuat Oosten ada di P1 dalam kondisi normal.
Setelah itu kendali berganti ke Sean. Pebalap Jagonya Ayam Motorsport ini juga mesti menjalankan penalti akibat pelanggaran yang dilakukan Oosten saat SC. Walau begitu, dia mampu mempertahankan posisi Project 1 #56 di P3 hingga masa mengemudinya berakhir.
Ketika kemudi beralih ke Han, semua berubah. Jomplangnya kemampuan antara Han dan Oosten/Sean membuat posisi lomba melorot jauh. Han yang berkategori Bronze dan tergolong pebalap amatir, tak mampu bersaing seperti Oosten dan Sean. Pada akhirnya Han mengantarkan tim ini finis di P18.
“Akhir pekan yang penuh aksi. Paling tidak jam terbang saya mengendarai mobil GT bertambah,” kata Sean.
Tim Pure RXCING #91 memenangi kelas GT di Sepang, Malaysia, diikuti Sainteloc Racing #42 dan Optimum Motorsport #27 dalam raihan podium.
Putaran berikut ALMS digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, 2-4 Februari 2024, dalam tajuk 4 Hours of Dubai. (him)