Warga Lock Down, Bansos Juga Lock Down?

Mimbar-Rakyat.com ( Bekasi)- Serapan anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Bekasi masih sangat rendah. Untuk itulah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian langsung bergerak cepat turun ke daerah yang tercatat memiliki realisasi APBD yang rendah untuk penanganan Covid-19.

Salah satu minimnya serapan anggaran antara lain berdasarkan data yang diolah oleh Ditjen Keuda Kemendagri dari laporan Pemda, per 15 Juli 2021, data alokasi anggaran dan realisasi BTT dan Bansos dalam APBD TA 2021, Kabupaten Bekasi memiliki anggaran bansos Rp. 49.013.377.000,- namun belum terealisasi atau realisasi 0%.

Selain memberikan arahan, Mendagri juga memanfaatkan momentum kunjungan kerjanya untuk mengecek penyaluran bantuan sosial atau Bansos.

Berdasarkan data itu pula Kabupaten Bekasi termasuk memiliki realisasi anggaran yang relatif rendah. Tercatat, realisasi pendapatan Kabupaten Bekasi baru sebesar 40,59% dan realisasi belanjanya sebesar 30,62%.

Pantas saja jika sejumlah camat  dan lurah di Kabupaten Bekasi mengeluhkan lambannya turunnya Bansos untuk warga yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Lurah Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sarkum, misalnya mengatakan, warga perumahan selama ini bergotong royong membantu jika ada yang isolasi mandiri, karena terlalu lama menunggu Bansos turun. ( agus)