MIMBAR-RAKYAT.COM (Sukabumi) – Gangguan jiwa, 19 warga di Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa dikerangkeng. Pasalnya, belasan warga itu sering mengamuk.
Kepala Tata Usaha Puskesmas Jampangtengah, Saepudin, Selasa (29/11) mengatakan, di wilayahnya banyak keluarga mengerangkeng anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.
Tindakan itu untuk memproteksi baik yang jiwanya terganggu maupun orang-orang di sekitarnya.
“Terpaksa dikerangkeng karena sering mengamuk bila dibebaskan. Makanya orangtua terpaksa mengurung anaknya yang terganggu jiwanya. Yang sudah kami catat ada 19 warga,” kata Saepudin.
Faktor lain, menurut Saepudin, karena tak ada biaya. Soalnya, dari pendataan, hampir semua warga yang jiwanya terganggu berasal dari kalangan keluarga kurang mampu.
“Tidak menutup kemungkinan jumlah orang yang dikerangkeng keluarganya akan lebih banyak. Karena ada tidak mau diketahui orang banyak lantaran merasa malu,” imbuhnya.
Temuan terbaru, yakni Aji, 29, warga Kampung Cipeusing RT 01/RW 05, Kecamatan Jampangtengah, terpaksa hidup kurungan bambu ternak.
Hampir setahun Aji terpaksa dikerangkeng keluarganya karena mengalami gangguan jiwa. Di kandang bambu 1 x 2 meter tersebut Aji menjali hidup sehari-hari.
Terkadang anak pasangan Manun, 60, dan Ny. Eni, 45, ini merusak barang dan melukai tetangga serta dirinya sendiri. (joh)