Mimbar-Rakyat.com (Singapura) – Singapore Airlines Ltd. merencanakan melakukan apa yang disebut “terbang tidak kemana-mana” (flights to nowhere) alias terbang dan mendarat di Bandara sama, dalam usaha mendukung bisnis penumpang di daratan.
The Straits Times melaporkan hal itu Jumat, mengutip pernyataan orang yang enggan disebutkan jati dirinya.
Penerbangan aneh itu, dilansir bloomberg.com, direncakan dari Bandara Changi pada akhir Oktober dan ini berkaitan dengan penginapan dan hotel di kota, kupon berbelanja dan mengendarai feri limousine dan yang lainnya.
Ketatnya jadwal penerbangan akibat wabah pandemik Covid 19, memperburuk industri penerbangan di seluruh dunia. Singapure Airlines turut terpukul, karena mereka tidak lagi mengoperasikan penerbangan domestik.
Parahnya lagi, Asosiasi Transport Udara Internasional memperhitungkan kondisi penerbangan ini tidak akan membaik seperti sebelum terjadi pandemik, hingga 2024.
Singapore Airlines bukan merupakan penerbangan pertama yang menawarkan terbang tidak kemana-mana, alias naik ke udara dan kemudian turun ke darat di Bandara sama.
Bulan lalu, perusahaan penerbangan Jepang, ANA Holdings Inc., menjual tiket “terbang tidak kemana-mana” dan dua penerbangan Taiwan melakukan hal sama. Starlux Airlines memperkenalkan penerbangan “seolah ke luar negeri” dan EVA Airways Corp. menjual 309 tempat duduk pada penerbangan “Hari Ayah”.
Singapore Airlines membuat perencanaan itu setelah melakukan survey yang dilakukan Singapore Air Charter – menunjukkan 75% dari 308 partisipan menyatakan bersedia membeli tiket penerbangan tidak kemana-mana itu.
Penerbangan ikon Singapura itu menyatakan Kamis, pihak mereka mengurangi 20 persen dari karyawan, kendati mendapatkan sekitar 11 juta dolar Singapura melalui hutang / pinjaman (loan) dan menerima bantuan melalui program dukungan kerja dari pemerintah. (arl)