MIMBAR-RAKYAT.com (Lombok Utara) – Hingga Selasa, sudah sekitar 7000 wisatawan manca Negara dievakuasi dari kawasan pariwisata Gili Trawangan, Gili Airdan Gili Meno, akibat gempa yang mengguncang NTB, Minggu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Wiranto, menyatakan hal itu, Selasa siang.
“Laporan terakhir menyatakan sudah lebih dari 7.000 wisatawan asing yang dievakuasi dari kawasan wisata Gili,” kata Wiranto ketika meninjau proses evakuasi di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.
Ia menyebutkan, wisatawan lokal dan asing harus mendapatkan pelayanan yang baik termasuk ketika proses evakuasi.
Pemerintah sudah menyiapkan kapal, bus besar dan penambahan pesawat untuk proses evakuasi dari pulau Lombok. Ia menambahkan mayoritas wisatawan asing akan singgah sementara ke Bali.
Dari pelabuhan Bangsal, wisatawan akan diantar menuju Pulau Bali, tempat mereka singgah selanjutnya. Bagi yang ingin naik pesawat akan diantarkan ke Bandara Lombok Praya dan diberikan fasilitas di bandara.
Berdasarkan pengamatan media, puluhan bus Damri telah berlalu-lalang membawa wisatawan asing menuju ke bandara dan kota Mataram, semuanya tidak dipungut biaya.
Sebelumnya, dilansir antaranews, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan berbagai moda transportasi untuk memfasilitasi setidaknya 1.000 wisatawan dan warga setempat keluar dari Kepulauan Gili Lombok, NTB, pascagempa.
“Terpantau hingga pukul 14.30 Wita, 358 wisatawan yang terdiri atas 208 wisman dan 150 wisnus telah dievakuasi,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya Senin (6/7).
Ia berharap dapat mengevakuasi 1.000 lebih wisatawan dan warga dari Kepulauan Gili sesegera mungkin.
Hal itu menjadi komitmen bersama Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Kabasarnas Marskal Muda TNI M Syaugi.
“Pengantaran para wisatawan dari Gili ke Pulau Lombok diharapkan dapat dituntaskan Selasa ini. Beberapa kapal dengan ukuran cukup besar mulai mendekati Gili,” kata Arief yang terus memantau dari Jakarta.
Kemenpar juga terus berkoordinasi dengan instansi dan badan penganggulangan bencana untuk dapat memberikan informasi yang valid bagi wisatawan.
Pihaknya bersama dengan Bali Tourism Hospitality (BTH) secara berkala mengeluarkan pernyataan resmi tentang kondisi Bali pascagempa, agar wisatawan di Bali atau yang akan berkunjung ke Bali mendapatkan informasi yang tepat.
“Apalagi telah banyak berita hoaks yang beredar di internet seperti isu tsunami yang menimbulkan kepanikan wisatawan di Kepulauan Gili, padahal peringatan potensi tsunami telah dicabut sejak semalam (Minggu, 5/8),” katanya.
Menpar berterima kasih kepada berbagai pihak terkait atas respon cepatnya membantu kelancaran penanganan wisatawan pada bencana gempa bumi di Lombok.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, hingga Senin sore korban meninggal dunia pascagempa di Lombok bertambah tujuh orang.
Tujuh korban meninggal dunia tersebut berada di Lombok Barat, sehingga total korban meninggal dunia menjadi 98 orang.
“Korban meninggal dunia bertambah tujuh orang. Total 98 orang meninggal dunia,” ujar Sutopo dalam temu pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, dengan menambahkan, tercatat sebanyak 236 korban mengalami luka-luka. (An/Kb)