Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Litbang Kompas merilis survei nasional terbaru terkait keterpilihan partai pada Pileg 2024, Selasa (12/12). Dalam hasil survei itu terlihat elektabilitas partai Gerindra berada di urutan pertama.
Partai yang dipimpin Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto itu menyalip PDIP yang selama ini selalu menjadi partai dengan urutan teratas.
Elektabilitas Gerindra pada survei kali ini sebesar 21,9 persen atau naik 3 persen dibandingkan survei per Agustus 2023 yang mencatatkan 18,9 persen.
Posisi kedua, PDIP dengan perolehan 18,3 persen pada Desember 2023 atau turun sebanyak 6,1 persen dibanding survei Agustus 2023.
Selanjutnya terdapat perubahan posisi pada urutan ketiga.
Pada survei Agustus 2023 lalu, posisi ketiga diraih PKB. Sementara survei terbaru Litbang Kompas, partai Golkar menyalip dengan perolehan suara 8 persen. PKB kini berada di posisi keempat dengan perolehan elektabilitas survei 7,4 persen.
Pun pada posisi kelima hingga ketujuh mengalami perubahan. Posisi Demokrat yang per Agustus lalu berada di posisi kelima, kini harus turun posisi usai disalip NasDem.
NasDem kini memperoleh 4,9 persen. Sementara Demokrat dan PKS sama-sama memperoleh 4,5 persen suara. PAN tetap pada posisi kedelapan dengan raihan survei per Desember 2023 yakni 4,2 persen.
Dalam survei ini ada juga hal yang menarik, PSI yang biasanya di bawah 1 persen, per Desember 2023 naik menjadi 2,6 persen. Bahkan partai yang kini dinakhodai putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu menyalip posisi PPP yang saat ini menjadi partai yang berada di parlemen.
PPP berada di urutan kesepuluh dengan perolehan 2,4 persen suara. Dengan demikian, PPP diprediksi tidak lolos lagi ke parlemen pada Pemilu 2024 mengingat ambang batas parlemen atau parliamentary threshold berada di angka 4 persen.
Namun demikian, PPP mengalami kenaikan 0,8 poin dibandingkan dengan survei Agustus 2023 meskipun angkanya belum setinggi pada Mei 2023 yakni 2,9 persen.
Sementara itu, tren negatif elektoral dialami Partai Perindo yang tingkat keterpilihannya kali ini turun menjadi 1,7 persen. Padahal pada Agustus lalu meraih 3,4 persen suara.
Sedangkan parpol lain yang berada di papan bawah menunjukkan perubahan tipis kenaikan dan penurunan tingkat keterpilihan. Partai Buruh, PBB dan Partai Ummat naik 0,1-0,2 poin saja. Sebaliknya, penurunan dialami Partai Garuda dan Partai Gelombang Gelora masing-masing 0,2 persen. Berbeda dengan yang lain, Partai Hanura justru stagnan di 0,8 persen. (ds/sumber CNNIndonesia.com)