Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia Kamis dalam keadaan sudah negatif dari Covid 19 yang sebelumnya dideritanya sehingga dirawat di rumah sakit.
“Benar Syeikh Ali wafat. 08.30, sudah dalam keadaan negatif covid. Ia sedang dirawat di RS Yarsi di Cempaka Putih, Jakarta,” tulis Ustaz Yusuf Mansur di Instagram, Kamis (14/1/2021).
“Kita semua kehilangan banget,” tambahnya Yusuf Mansur.
Ketika dikonfirmasi media secara terpisah, asisten pribadi Shekh Ali Jaber, bernama Arief, juga mengabarkan hal yang sama.
“Syekh Ali Jaber meninggal pukul 08.30 WIB di RS Yarsi. Ia sudah tidak (positif Corona). Sudah negatif,” kata Arief.
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber sempat terpapar Covid 19.
Kondisinya sempat ramai dibahas karena beredar foto viral, tapi saat itu dipastikan kondisi Syekh Ali tidak parah.
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, lahir di Madinah pada 3 Februari 1976.
Ia adalah pendakwah dan ulama berkewarganegaraan Indonesia. Ia juga menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia di televisi dan menjadi da’i dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional.
Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al Quran. Ayahnya yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam (wikipedia.org).
Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.
Pada 13 September 2020, Syekh Ali Jaber ditikam oleh orang yang tidak dikenal saat berceramah di Masjid Falahuddin,Bandar Lampung. Akibatnya, ia mengalami luka tusuk di bagian lengan kanan. Tersangka penusukan atas nama Alfin Andrian, kelahiran 1 April 1996 berhasil diamankan. (arl)