MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Warga DKI Jakarta sekarang bersiap menagih janji kampanye Gubernur/Wagub terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang dijadwalkan dilantik Presiden Jokowi, Senin (16/10) di Istana Negara Jakarta.
Warga berharap, gubernur terpilih itu tidak gampang menggusur pedagang kecil. “Semoga saja Anies-Sandi bisa membahagiakan warganya,” kata Yudi, pedagang, Jumat (13/10.
Seperti diketahui saat Pilkada DKI Jakarta lalu, pasangan Anies-Sandi selalu berjanji memajukan kota Jakarta dan membahagiakan warganya.
“Sebagai pedagang kecil, tentu saya berharap Anies-Sandi bisa mensejahterakan rakyat kecil. Buktikan program OK OCE itu bisa membuat hidup warga Jakarta lebih sejahtera,” tuturnya.
Warga berharap dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang besar, bisa membuat kehidupan warga menjadi lebih baik. “Anies-Sandi itu orang pinter, saya yakin mereka bisa membahagaikan warganya,” sambungnya.
Wahyu, warga Kelurahan Kemayoran, berharap setelah gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik bisa langsung bekerja untuk memperbaiki Jakarta lebih baik. “Terutama dalam hal pembangunan, Jakarta masih sangat perlu dibenahi,” ungkapnya.
Mantan anggota Lembaga Musyawarah kelurahan (LMK) Kemayoran ini juga berharap, dengan gubernur baru pelayanan kesehatan di Jakarta bisa lebih baik lagi. “Memang sudah gratis, tapi untuk pelayanan masih kurang,” tegasnya.
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta terpilih, mengatakan tidak ada persiapan khusus pada saat pelantikan, saat ini, dia hanya menunggu kabar akhir pelantikan saja dari pihak Istana.
“Persiapan tidak ada yang khusus, kami menunggu. Karena kami tidak membuat rencana fix sampai tahu hari dan jam,” kata Anies di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakpus.
Berbagai janji telah dilontarkan pasangan Anies-Sandi saat kampanye.Salah satu yang dinantikan janji mewujudkan warga memiliki hunian dengan DP nol persen.
Penantian ini sangat wajar, mengingat tingginya harga rumah di Ibukota. Berdasarkan data tim Anies-Sandi hampir 60 persen warga Jakarta belum memiliki rumah lantaran tak mampu membayar uang muka alias DP.
“Pasti program DP rumah 0 persen yang paling saya nantikan. Semoga itu bukan hanya sekedar janji. Siapa yang tidak mau memiliki rumah di Jakarta,” ujar Rini, 28, karyawati swasta,
Hal yang sama diutarakan Evie, 25, warga lainnya. Di tengah tingginya harga properti, janji kampanye Anies-Sandi menyediakan hunian tanpa DP menjadi angin segar bagi warga yang memiliki ekonomi menengah. “Mudah-mudahan bukan hanya sekadar janji,” ucapnya.
Sebelumnya Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta, Maman Firmansyah mengatakan, kebijakan DP 0 persen untuk pembelian rumah di Jakarta sangat memungkinkan direalisasi. Namun program tersebut, harus didukung penuh melalui sistem anggaran yang ada.
“Kenapa saya bilang realistis? Karena APBD DKI Jakarta itu besar sekali, tiap tahunnya di atas Rp 70 triliun,” ujarnya.
Bahkan dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak anggaran yang tak terserap. “Nah, kalau sebagian anggaran itu dimaksimalkan untuk membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) lalu dijual kepada masyarakat, maka hal itu sangat masuk akal,” kata Maman. “Jadi, rumah yang dijual itu dalam bentuk rusunami dengan harga terjangkau dan tanpa uang muka.”
Hanya saja, dalam pendistribusian rumah murah ini harus tepat sasaran. “Artinya gubernur dibantu unit terkait, seperti Dinas Perumahan DKI Jakarta bisa membangun rusunami yang nyaman dan lokasi strategis. Program ini hanya berlaku bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” sambung Maman.
Menurutnya, anggaran triliunan rupiah tersebut bisa digunakan membeli tanah sekaligus membangun rusunami yang nantinya dijual kepada MBR. Sedangkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) khusus diperuntukkan bagi warga yang terdampak program penggusuran.
Sebelumnya saat Pilkada DKI beberapa bulan lalu, Anies-Sandi berjanji menyediakan hunian dengan DP 0 persen. Bahkan Sandi berkali-kali menegaskan tidak akan mengecewakan masyarakat Jakarta terkait kebijakan tersebut. “Kita tidak akan menyimpang dan kita akan hadirkan setelah Oktober,” tegasnya.
Dalam website Jakartamajubersama.com tercantum target penerima manfaat program hunian DP 0 rupiah. Salah satu syaratnya adalah warga kelas menengah ke bawah yang berpenghasilan total rumah tangga maksimal hingga Rp 7 juta/bulan.
Selain itu, pekerja informal yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kredit juga menjadi sasaran program DP 0 rupiah. Berikut ketentuan warga yang berhak mendapat rumah DP 0 Rupiah berdasarkan website Jakartamajubersama.com.
– Warga DKI Jakarta (dibuktikan dengan KTP)
– Warga kelas menengah ke bawah, dengan penghasilan total rumah tangga sampai sekitar Rp.7 juta/bulan, dan belum memiliki properti sendiri.
– Termasuk para pekerja informal yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kredit, karena tipe penghasilan yang tidak tetap seperti pekerja formal.
Prioritas pertama yang menjadi sasaran program adalah mereka yang telah menjadi warga Jakarta dalam jangka waktu tertentu (misalnya lima tahun, dibuktikan dengan sejak kepemilikan KTP DKI), untuk menghindari adanya “warga Jakarta dadakan” demi mendapatkan program rumah dengan DP 0.persen.
Anies Baswedan meminta maaf kepada warga Ibukota. “Khususnya warga yang mengundang saya untuk menghadiri suatu kegiatan, namun saya tak bisa datang. Sekali lagi mohon maaf,” ujarnya di kawasan Durensawit, kemarin.
Menurut Anies, makin mendekati hari pelantikannya, makin banyak undangan dari berbagai elemen masyarakat yang mengadakan kegiatan selamatan, syukuran, dan doa menyongsong kehadiran gubernur baru.
“Undangan sangat banyak, namun tubuh saya cuma satu, tak bisa dibelah untuk kesana kemari. Jadi, saya hanya mampu menghadiri sebagian kecil undangan,” jelas Anies usai menghadiri selamatan di kantor DPW PPP DKI Jakarta.
Meski sebagian besar kegiatan tanpa disertai kehadirannya, namun Anies banyak menerima info bahwa kegiatan tetap dilaksanakan dengan semarak. “Saya juga sampaikan terima kasih sebesarnya kepada pihak manaupun yang telah menggelar selamatan dan doa agar nantinya selama mejadi gubernur bisa bekerja sesuai harapan masyarakat dan diridhahi Allah SWT,” kata Anies.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa dan memohon kepada Allah agar ke depan warga Jakarta semakin maju dan bahagia. Semoga doa akan diijabah Allah SWT. “Doa itu sangat penting. Contohnya, waktu masih kampanye Pilkada, secara matematis pasangan Anies-Sandi tak mungkin menang, karena petahana tampak sangat kuat. Tapi berkat pertolongan Allah yang tak terduga, doa kita semua dikabulkan,” papar Anies yang sangat religius.
Menurutnya salah satu yang membuatnya menang adalah terungkapnya skandal pembagian sembako di Pulau Seribu menjelang Pilkada putaran kedua. “Terima kasih kepada teman-teman yang berani mengungkapkan masalah sembako tersebut,” bebernya. (joh)