Tak Sekadar Menahan Lapar
Puisi Djunaedi Tjunti Agus
rukun Islam ini mengajari kita
tak sekadar menahan lapar
bukan untuk sekadar dahaga
tapi melatih diri tentang arti iman
merasakan penderitaan kaum papa
belajar menahan diri
tak ada makna rukun Islam ini
jika saat magrib bagai kesurupan
semua dilahap ludes habis
kemudian kepayahan kekenyangan
hingga sholat magrib pun lewat
lalu apa makna yang didapat
kecuali lapar dan dahaga
harusnya banyak hikmah yang diraih
berusaha menggapai ketaqwaan
mensyukuri nikmat dari Allah
melatih diri untuk mengekang jiwa
melembutkan hati, mengendalikan syahwat
memfokuskan hati untuk berdzikir
berpikir tentang keagungan dan kebesaran Allah
itulah yang diajarkan Islam
Al Qur’an dan hadits telah menuntun
makna puasa tak hanya menahan lapar
puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam
hukumnya wajib berdasarkan dalil Al-Qur’an,
serta As-Sunnah dan ijma’ atau kesepakatan ulama
lalu mengapa kita menyikapinya berbeda
hanya merasakan haus dan lapar
bagai keserupan saat berbuka puasa
harusnya kita mengoreksi diri
maknanya secara bahasa memang menahan
tapi makna sesunguhnya ibadah kepada Allah
diwajibkan bagi muslim, baligh, berakal, mampu
bagi orang-orang yang beriman
mudah-mudahan kita termasuk di antaranya
puasa tak sekadar manahan lapar
mari mengagungkan Allah dan petunjuk-Nya
syukuri semua nikmat Allah
semoga kita ditunjuki jalan yang benar
ingat salah satu hadits menyatakan
ada tiga doa yang tidak akan tertolak
doa orang tua, doa orang yang berpuasa
dan doa musafir. Insya Allah
***12 Ramadhan 1442H