Mimbar-rakyat.com (Kuningan) – Bila bosan dengan hiruk pikuk rutinitas sehari – hari, coba segarkan kembali pikiran Anda dengan bersantai sejenak menikmati akhir pekan di Taman Bunga Celosia, Desa Gunungkeling Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.
Di sana Anda bisa menikmati pemandangan alam yang begitu memanjakan mata, bila melihat ke sebelah barat Anda bisa melihat Gunung Ciremai dengan jelas.
Kemudian di sebelah timur ada bisa melihat, Kabupaten Kuningan, dan hamparan pepohonan bak permadani, yang bisa merefreshkan pikiran Anda.
Mengasyikan berada di Taman Celosia, selain bisa menikmati keindahan alam yang memanjakan mata anda, kita bisa berswafoto bersama balon udara yang menantang keberanian untuk berfoto dari pinggir tebing.
Namun jangan takut ya, semuanya aman, karena dilengkapi dengan peralatan yang cukup bagus. Hasil jepretan kita pun pasti instragamble banget.
Tidak hanya balon udara, spot foto unik lainyya, adalah miniatur kincir angin Belanda. Saat bunga bermekaran, para pengunjung berdatangan mendekati kincir angina, tempat favorit untuk berswafoto.
Ada lagi nih yang sedikit membuat kita harus pegangan erat, yaitu menara pandang.
Bila Anda memiliki acrophobia atau ketakutan berlebihan atau ketakutan yang ekstrem terhadap ketinggian, sebaiknya Anda menghindari berswafoto di sana, karena menara pandang berada di tebing Taman Celosia.
Namun bila Anda memiliki keberanian yang lebih, maka Anda bisa dapatkan foto dengan hasil apik, dengan latar pemandangan yang keren banget.
Salah seorang pengunjung, Siska dari Cibingbin, mengungkapkan kebahagiaannya saat mengunjungi Taman Celosia.
Ia pun berencana mengajak keluarganya untuk berekreasi di sana.
“Pemandangannya asyik banget, saya ke sini sama temen kerja, kebetulan Kami kesini tertarik karena melihat foto-fotonya yang instagramable banget,” ungkap Siska.

Di siang harinya, Siska melanjutnya liburannya di Taman Celosia dengan botram (makan bersama) bersama teman-temannya dengan menu nasi liwet, sambel terasi, sayur asem, pedesan entog, dan menu yang bisa dipesan sebelumnya melalui pengelola Taman Bunga Celosia.
“Iya sengaja kesini juga, sekalian kita botram, reunian soalnya udah lama ga ketemu, kan enak ya, makan di atas ketinggian 600 meter di atas permukaan laut tuh seru banget, dan seger,” papar Siska.
Dibangun para pemuda pada 2019
Taman Bunga Celosia didirikan sekitar Juni 2019, atas inisiatif kelompok pemuda Desa Gunungkeling, untuk membantu lokasi wisata dengan pemandangan Indah.

“Awalnya kita pernah mengelola di Desa Cisantana, kemudia terpikirkan untuk membangun di desa sendiri, tempat nongkrong yang asik, dan menyenangkan, jadinya kita pilih di sini,” kata Aliman, Kasie Ekonomi Pembangunan Desa Gunungkeling.
Dipilihnya Bunga Celosia sebagai nama taman merupakan hasil musyawarah bersama kelompok masyarakat lainnya.
“Karena bunga yang awal ditanamnya adalah Celosia dan ada kincir angin, jadi dijadikan nama Taman Bunga Celosia, yaa mirip di Belanda,” ungkapnya dengan nada gembira.
Celosia merupakan tanaman yang masuk ke dalam keluarga Amaranth. Tumbuhan bunga ini berasal dari Afrika. Dalam basa Sunda, bunga Celosia juga sering disebut kembang Jawer Kotok (jengger ayam).
Sebutan ini diberikan karena bentuk bunga yang mirip dengan jengger ayam. Bunga Celosia memiliki warna yang menarik sehingga banyak dijadikan sebagai tanaman hias.
Umumnya bunga Celosia berwarna ungu, merah muda, merah, kuning dan oranye. Jika diperhatikan, kepala bunga ini seperti sisir runcing dan memiliki bulu-bulu halus.

Beberapa jenis Celosia memiliki daun berwarna hijau, namun terkadang juga berwarna merah. Keunikan yang dimiliki bunga ini membuat nilainya cukup tinggi. Banyak kolektor tanaman-tanaman hias yang mencari bunga ini sebagai koleksi.
Bila Anda tertarik untuk menikmati pemandangan alam yang indah,disertai dengan bunga warna-warni, cukup merogoh kocek sebesar Rp10 ribu saja, sudah dengan tiket bermalam loh.
Fasilitas yang disediakan Taman Bunga Celosia Gunungkeling cukup lengkap, ada tolilet, mushola, gazebo, juga ada saung untuk meeting bersama rekan sejawat Anda.
Ayo kita kesana yuk. (andin rahmawati/arl)