Puisi: Djunaedi Tjunti Agus
bila matahari terbit di ufuk barat
langit runtuh porak poranda
gunung berterbangan bak kapas
laut pasang meratakan jagat
Padang Mahsyar pun terkembang
mayat-mayat bangkit bermunculan
bak laron muncul setelah hujan
tanda akan kiamat makin nyata
manusia tak takut berbuat dosa
lesbian, gay, dianggap hak
juga biseksual dan transeksual
LGBT dikatakan hak asasi manusia
perzinaan disebut bukan dosa
dengan alasan suka sama suka
nafsu menumpuk harta menggila
meski dimiliki dengan jalan salah
korupsi, merampok uang negara
menyerobot hak rakyat jelata
tak mempedulikan ajaran agama
semua disabet karena serakah
mengaku ustad tapi murtad
demi menumpuk harta dunia
meminta kepada selain Allah
mengandalkan jimat dan dukun
kepada benda mati tak berdaya
meyakini semua agama sama
ibadah diyakini cukup hanya doa
sadarkanlah mereka ya Allah
juga hamba jika juga bersalah
Astaghfirullah, ampuni hamba
terima taubat kami ya Allah
sadarkan semua dari jalan setan
kembalikan pada kebenaran
jalan yang diridhai Allah
jangan biarkan kami berdosa
jangan jadikan negeri kami musnah
bak Kota Sodom yang luluh lantak
karena kaum Nabi Luth penuh dosa
lindungi negeri kami ya Allah
ampuni hamba dan kami semua
sadarkan kami bila salah
tunjukkan kami jalan ke surga
jangan biarkan jadi pupuk neraka
Amiiin, perkenankan ya Rabb
Allahu Akbar, Allah Maha Benar
Pengasih dan Penyayang
hanya Engkau yang kami sembah
Bekasi, 31 Desember 2017