MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Tawuran antarwarga di Jalan Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur berlangasung Selasa (25/4) dinihari sekitar pukul 00:05. Dua kubu yang pernah tawuran, kembali bentrok tepatnya di depan RS Budi Asih. Kerumunan massa mulai terlihat sejak pukul 23:00.
Tak lama kemudian, mereka tampak saling lempar batu membuat pengendara motor dan mobil memilih berhenti takut kena sasaran lemparan. “Mana nih polisi,” kata satu pengendara. “Polisi kok nggak ada’” sahut yang lain.
Aksi saling lempar dan membuat susana mencekam. Tak lama terlihat sejumlah polisi berpakaian preman serta berseragam dinas datang menghalau massa. Namun tetap saja anak-anak muda yang terlibat tawuran.
Polisi pun menembakkan gas air mata. Massa kocar-kacir lari berpencar. Polisi terus menghalau massa agar membubarkan diri.
Puluhan pengendara motor yang terjebak macet memilih menunda perjalanan akibat mata mereka perih karena ‘kelilipan’ gas airmata.
“Lebih baik ditunda dulu deh pulangnya. Mata perih kena gas air mata,” kata Firmansyah, 50, karyawan swasta yang hendak pulang ke Condet, Jaktim.
Ia bersama puluhan pengendara lainnya menepi di emperan gedung, sebagainnya lainnya ‘ngungsi’ di kantor kecamatan.
Menurut Firmansyah, anak-anak muda yang terlibat tawuran tidak memperdulikan pengendara di jalan. Akibatnya pengendara motor maupun mobil tidak bisa melewati Jalan Dewi Sartika takut kena lemparan batu. Tawuran ini sebelumya terjadi Senin sore sekitar pukul 16:00 mengakibatkan beberapa pemuda luka kena bacok.
“Kami harap polisi siaga di lokasi ini 24 jam supaya tidak ada bentrokan susulan. Dan harus bertindak tegas ,” ucap Firmansyah, seraya menambahkan keributan antarwarga sangat merugikan pengendara. (joh)