MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Jaringan televisi Al Jazeera akan membuka kantor di Jakarta dalam waktu dekat dan secara resmi mengundang pejabat terkait di Indonesia dalam acara opening ceremony.
Demikian pernyataan yang disampaikan Acting Director General Al Jazeera Media Network (AJMN), Dr. Mostefa Souag, ketika melakukan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) M Basri Sidehabi yang didampingi oleh Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya dan Pelaksana Fungsi Pensosbud, Anwar Lukman Hakim pada 25 April 2018.
Dr. Mostefa menyampaikan apresiasi atas upaya duta besar sehingga ijin resmi untuk membuka kantor di Jakarta akhirnya disetujui Kementerian Komunikasi dan Informasi RI.
“We do appreciate for the Indonesian Government for issuing an official letter and for your kind effort for helping us,” kata Dr. Mostefa.
Menurutnya, pembukaan kantor tersebut merupakan upaya untuk mengembangkan sayapnya di Indonesia termasuk di antaranya membuka siaran bahasa Indonesia dengan bekerja sama antara pemerintah Indonesia dan Televisi Al Jazeera.
Menurut Dubes Basri, pembukaan kantor AJMN merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan promosi pariwisata di TV Al Jazeera. Dubes mengharapkan agar AJMN dapat meliput dan menyiarkan berita tentang Indonesia secara berimbang sehingga secara tidak langsung mempopulerkan Indonesai di mata dunia.
Menurut Head of International Relation AJMN, Ihtisham Hibatullah, sejak dijadikannya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN menjadikan Indonesia pasar yang menarik untuk dikembangkan. Al Jazeera juga telah melakukan berbagai kerjasama siaran dengan televisi di Indonesia selama ini.
Ditambahkannya, Al Jazeera memiliki pangsa penonton terbesar di Timur Tengah. TV yang berdiri tahun 1996 memiliki pengaruh di Timur Tengah, dan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Selain Indonesia, Al Jazeera juga melebarkan sayap ke Turki, India, China, Bosnia, Pakistan dan Rusia.
Al Jazeera English merupakan penyeimbang pemberitaan dari Selatan ke Utara yang diminati berbagai lapisan masyarakat di dunia. AJMN kini menyajikan informasi alternatif. Al Jazeera kerap berbeda informasi dari media barat seperti CNN, Fox, NBC khususnya jika meliput berita di Timur Tengah.
Sejak Maret 2006, AJMN berkembang menjadi media dunia yang meliputi Al Jazeera Arabic channel, Al Jazeera English, Al Jazeera Documentary, Al Jazeera Sport, Al Jazeera.net, Al Jazeera Media Training and Development Center, Al Jazeera Center for Studies, Al Jazeera Mubasher dan Al Jazeera Mobile.
Ihtisham mengatakan siaran Aljazeera English memiliki agenda berita yang menjembatani keragaman antarbudaya yang disiarkan dari kota strategis dunia seperti Doha, Kuala Lumpur, London, dan Washington DC.
Menurut Pejabat KBRI Doha, Boy Dharmawan, upaya merangkul TV Al Jazeera dalam promosi pariwisata merupakan tindak lanjut dari pertemuan Dubes Basri dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada awal 2016 guna meningkatkan kunjungan wisman dengan menampilkan promosi Wonderful Indonesia.
Promosi tersebut termasuk di antaranya kerja sama Kemenpar dengan TV Al Jazeera dan Qatar Airways.
Kementerian Pariwisata menandatangani kontrak dengan AJMN senilai US$ 1,2 juta untuk penayangan 7.884 spot iklan Wonderful Indonesia pada 2016. Selain pemasangan iklan pariwisata Indonesia, kerja sama juga mencakup pelatihan dan capacity building di bidang strategi promosi melalui media elektronik. (BD/Kb)