Orang yang selalu merasa pusing kepala, pandangan berputar-putaran dan nyut-nyutan mengatakan ia diserang vertigo, tapi apakah sebenarnya vertigo itu?
Vertigo adalah gejala dari beberapa penyakit yang berbeda, selain sering disebabkan oleh gangguan mekanisme keseimbangan yang ada pada telinga bagian dalam, vertigo juga bisa karena masalah pada otak atau sistem saraf.
Jenis vertigo bisa dibagi menjadi dua kategori sesuai dengan penyebabnya, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral.
Jenis vertigo yang paling umum adalah vertigo perifer, misalnya labirintitis, vestibular neuritis, vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), dan penyakit Meniere. Jenis vertigo ini disebabkan oleh gangguan pada mekanisme keseimbangan yang terletak pada telinga bagian dalam.
Gangguan atau masalah pada serebelum yang terletak di belakang otak besar atau batang otak (bagian bawah otak yang terhubung dengan saraf tulang belakang) dapat menyebabkan vertigo sentral. Penyebab vertigo sentral yang lain meliputi migrain,sklerosis multipel, obat-obatan, serta tumor otak.
Vertigo Posisi Paroksismal Jinak (Benign Paroxysmal Positional Vertigo/BPPV)
Perubahan posisi dan gerakan kepala merupakan penyebab terjadinya vertigo dalam kasus BPPV. BPPV adalah salah satu penyebab terumum gejala vertigo. Kasus-kasusnya ditandai dengan serangan vertigo yang singkat, intens, dan berulang (biasanya berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit). BPPV dapat terjadi saat Anda bergerak secara tiba-tiba, misalnya bangkit berdiri dari posisi jongkok, memutar atau menundukkan kepala, memutar tubuh, atau mendongak.
Rasa mual sering menjadi gejala dalam BPPV, tapi tidak dengan muntah. Selama BPPV menyerang, Anda juga mungkin akan mengalami nistagmus singkat sehingga Anda tidak bisa fokus. Nistagmus adalah gerakan bola mata yang tidak terkendali. Rasa pusing dan kehilangan keseimbangan akan berlangsung selama beberapa menit setelah serangan berakhir.
Penyebab BPPV diperkirakan akibat serpihan debris (kristal kalsium karbonat) yang lepas dari dinding saluran telinga bagian dalam. Serpihan ini hanya menyebabkan gangguan jika masuk ke saluran telinga bagian dalam yang penuh cairan.
Serpihan tersebut biasanya akan hanyut di sepanjang saluran telinga bagian dalam akibat gerakan kepala tertentu dan menyebabkan gerakan cairan yang abnormal. Gerakan tersebut akan mengirim sinyal membingungkan ke otak dan memicu vertigo.