Mimbar-Rakyat.com (Madinah) – Jemaah haji gelombang dua sejak Senin (10/7) telah berada di Madinah. Total ada 20 kelompok terbang (Kloter) dengan jumlah 7.795 jemaah haji yang diberagkatkan dari Makkah pada hari itu.
Selama di Madinah jemaah melaksanakan ibadah arbain atau sholat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi, berziarah ke Raudhah dan Makam Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam , hingga berkunjung ke sejumlah tempat bersejarah.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah telah menyiapkan tasrih atau surat izin untuk para jemaah haji gelombang dua ini masuk ke Raudhah. Taman Surga yang berada di Masjid Nabawi ini menjadi tempat yang diidamkan jemaah untuk dikunjungi.
“Secara umum pelayanan yang kita berikan sama dengan jemaah gelombang pertama bahwa mereka akan melaksanakan ziarah ke Raudhah. Kita sudah siapkan tasrih,” ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, di Madinah.
PPIH Arab Saudi Daker Madinah telah menginput data jemaah sebanyak 36 kloter untuk mendapat tasrih masuk Raudhah. Pengajuan tasrih akan terus dilakukan seiring dengan kedatangan jemaah haji gelombang kedua ke Madinah yang akan berlangsung hingga 24 Juli 2023 mendatang.
“Jadi hari pertama tanggal 10 kedatangan, 11-12 Juli itu kita siapkan (tasrih) mereka terlebih dahulu. Jadi tanggal 13 kemungkinan Insyaallah untuk 17 kloter yang akan keluar tasrihnya,” katanya.
Selain tasrih Raudhah, PPIH Daker Madinah juga menyiapkan pelayanan lainnya untuk jemaah haji gelombang dua, mulai dari akomodasi hingga katering. Termasuk memantau pergerakan bus jemaah haji Indonesia dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).
“Kita juga sudah koordinasi dengan majmuah, perusahaan-perusahaan hotel yang akan menerima jemaah. Kita berharap mereka sudah siap untuk menerima kedatangan jemaah,” ucapnya.
200 Armada Bus
Pergerakan jemaah gelomban kedua dari Makkah ke Madinah dimulai sejak pagi hari, Senin (10/7) di beberapa hotel tempat jemaah menginap. Mulai pukul 08.00 WAS jemaah mulai bergerak ke Madinah.
Jemaah yang bergerak ke Madinah merupakan bagian dari gelombang kedua termasuk kloter tambahan. Mereka adalah jemaah yang saat kedatangan mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah sehingga belum melakukan ibadah Arbain atau salat 40 waktu di Masjid Nabawi. Jemaah akan berada di Madinah sekitar 8 sampai 9 hari.
Kasie Transportasi Asep Subhana Subandi menjelaskan, pada hari pertama, Senin (10/7) pergeseran jemaah dari Makkah ke Madinah melibatkan 200 armada bus.
Asep memastikan perpindahan jemaah dengan bus bisa berjalan lancar, kalau ada antrean lebih karena keterbatasan parkir di area penjemputan. Sehingga kloter yang berdekatan harus menunggu sejenak sampai bus depan selesai menggangkut jemaah.
Seperti jemaah JKS 39 dan JKS 40. Harus bergantian karena area parkir terbatas. Antrean itu mungkin sedikit menghambat keberangkatan sekitar 1 jam dari jadwal keberangkatan.
Ditambahkan Asep, untuk koper tidak semuanya berangkat bersama jemaah. Koper besar diangkut terpisah dengan bantuan kargo. Sedangkan koper jinjing atau kabin diangkut bersamaan dengan bis pengangkut jemaah.
Asep memastikan koper akan terkirim sesuai dengan kloter dan hotel jemaah. “Jika mungkin ada kendala mungkin saat penurunan karena kondisi lobi hotel yang sempit sehingga ada sedikit kendala” ungkapnya.***(edy)