Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Aktivitas Anak Rimba (AKAR), sebagai organisasi pecinta lingkungan tertua di Kabupaten Kuningan, memperingati hari jadi ke-30 tahun di Hutan Kota Bungkirit, Cigugur, Kuningan, Minggu.
Ketua AKAR Kuningan, Ana Noviani menuturkan, AKAR yang didirikan pada 18 Nopember 1990, bersekretariat di Jalan Veteran, kini berubah menjadi kedai kopi, tapi anggotanya terus berkembang.
“Untuk memperingatinya kami mengadakan khitanan massal untuk 31 anak, donor darah (50 orang), dan santunan anak yatim (53 anak),” jelasnya.
Salah seorang pendiri AKAR, Maman Supriatman, atau yang dikenal sebagai Kang Mezique, menceritakan, awal mula pendirian AKAR, tiga puluh tahun yang lalu.
“Saat itu kami beberapa pecinta alam di Kuningan berkeinginan untuk memberikan kontribusi pada lingkungan di sekitar, terutama di lereng Gunung Ciremai,” kenangnya.

Gerakan awalnya, AKAR melihat banyaknya sampah sintetis di sekitar Gunung Ciremai yang ditinggalkan oleh para pendaki yang kurang bertanggungjawab.
“Bermula dari soal sampah di Gunung Ciremai, kami berinisiatif membersihkan sampah sintetik yang ditinggalkan pendaki, ” ucapnya.
Pihaknya saat itu memiliki prinsip, bahwa secara umur alam akan rusak karena pengaruh banyak hal, termasuk karena meningkatnya populasi manusia, maupun perkembangan teknologi dan lain-lain.
“Kita manusia tidak bisa menghentikan hal itu, namun kita bisa memperlambatnya dengan upaya yang dilakukan, ” kata pria berambut panjang ini.
Manusia, imbuhnya, bisa memilih, di posisi mana akan berperan. Apakah sebagai penghambat kerusakan lingkungan, ataukah mempercepat kerusakan itu.
“Kita tidak ingin keindahan alam, mata air ini nanti hanya tinggal dongeng dan cerita bagi anak cucu kita,” katanya.
Pihaknya berharap apa yang dilakukan AKAR menjadi hal yang membuat generasi yang akan datang masih bisa menikmati hutan di sekitarnya.
Sejak saat didirikan, AKAR berkomitmen untuk tidak memiliki muatan lain, selain ada di posisi orang yang peduli pada lingkungan.
“Itulah yang membuat kami bertahan hingga saat ini. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan tertular ke semua adik-adik kita yang lain, ke komunitas lain. Mudah-mudahan alam lestari tetap ada untuk anak cucu kita ke depan,” ujarnya.
Mewakili Bupati Kuningan, Kadis LH Kuningan, Wawan Setiawan, mengapresiasi komitmen yang dimiliki AKAR hingga tiga dasawarsa berkiprah dan memiliki 120 anggota saat ini.
“Saya mengibaratkan satu pohon kelapa. Mudah-mudahan AKAR bisa seperti pohon kelapa yang terus tumbuh menjulang tinggi dan memiliki manfaat dari semuanya, mulai dari daun hingga akarnya, bagi masyarakat dan lingkungan, ” ungkap Wawan.
Filosofi pohon kelapa ini, katanya, menggambarkan kiprah AKAR ke depan, diharapkan tetap konsisten bercita-cita tinggi, inovatif, kreatif, peduli dan bersatu dengan masyarakat dalam perjuangannya. (dien / arl)