MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-won mengumumkan pengunduran dirinya di tengah kritik atas penanganan pemerintah dalam insiden feri tenggelam Sewol.
Kapal memuat 476 orang – kebanyakan adalah siswa dan guru – dalam perjalanan menuju Pulau Jeju. Para penyelam sudah mengangkat 183 jenazah dari kapal yang tenggelam itu, namun ratusan orang yang sebelumnya dinyatakan hilang kini diduga telah tewas.
Mereka yang hidup mengaku ‘dihantui’ oleh kenangan pahit yang sulit dilupakan.
“Saya ingin mengundurkan diri lebih cepat, tetapi menangani situasi adalah prioritas utama dan saya berpikir itu adalah tindakan yang tanggung jawab sebelum saya pergi,” kata Chung dengan muka yang suram, Minggu (27/04).
“Namun saya memutuskan untuk mengundurkan diri sekarang, (agar) tidak lagi menjadi beban bagi administrasi.” Kerabat korban berulang kali mengkritik pemerintah atas lambannya operasi penyelamatan.
Sehari setelah insiden terjadi, Chung dicemooh dan seseorang melemparkan botol air minum kepadanya saat dia mengunjungi para orang tua yang berduka.
Pada Minggu (27/04), para penyelam berjuang melawan kondisi cuaca sangat menantang untuk mencoba yang terperangkap dalam feri tenggelam.
Seorang juru bicara penjaga pantai mengatakan ombak bergelung tinggi didorong angin kencang sehingga menyulitkan upaya evakuasi.
“Situasinya sangat sulit karena cuaca, tapi kami melanjutkan upaya pencarian, menggunakan waktu di mana cuaca tenang yang terjadi sesekali,” katanya.
Dia menambahkan bahwa 93 penyelam akan mengambil bagian dalam operasi hari ini. (BBC)