MIMBAR-RAKYAT. com (Kairo) – Tak henti-hentinya Mesir dilanda ytagrdi.Kali ini bukan demo melawan Presiden Sisi. Kerusuhan besar kembali terjadi di Air Defense Stadium Mesir antara suporter sepakbola dan petugas keamanan. Setidaknya 22 orang dikabarkan meninggal dunia dalam bentrokan di Kairo.
Dikutip dari Reuters, kerusuhan terjadi di luar Air Defense Stadium yang terletak di timur Kota Kairo sebelum laga antara kesebelasan Zamalek dengan ENPPI di Liga Primer Mesir, Minggu (8/2/2015) kemarin waktu setempat.
Sebagian besar korban adalah mereka yang terhimpit dan kehabisan udara setelah polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan masa yang memaksa masuk ke dalam stadion. Kelompok suporter Zamalek memposting melalui sosial media kalau kerusuhan tersebut bermula akibat terbatasnya pintu masuk stadion. Hal tersebut membuat ribuan penonton yang hilang kesabaran mulai mendesak masuk.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang di Mesir soal penyebab utama kejadian tersebut. Kementrian kesehatan Mesir menyebut kalau ada 19 orang meninggal dunia dan 20 lainnya mengalami cedera. Jumlah korban jiwa disebutkan terus bertambah dan saat ini sudah mencapai 22 orang tewas.
“Suporter Zamalek dalam jumlah sangat banyak datang ke Air Defense Stadium untuk menyaksikan pertandingan … dan mencoba menerobos masuk stadion secara paksa, yang membuat pasukan keamanan mencoba menghadang mereka melakukan aksi penyerangan lebih jauh lagi,” demikian keterangan kementrian dalam negeri.
.
Pihak keamanan dikabarkan sudah diminta menangkap pemimpin kelompok suporter Zamalek, yang dikenal dengan nama Ultras White Knights.
Hubungan antara petugas keamanan dan kelompok suporter di Mesir meninggi setelah terjadi pergolakan di negara tersebut pada tahun 2011 lalu. Kelompok suporter diketahui ikut punya peran besar dalam pergerakan yang pada akhirnya berhasil menggulingkan Hosni Mubarak.
Kerusuhan terkait sepakbola yang memakan banyak korban jiwa juga terjadi di mesir tiga tahun lalu. Ketika itu jumlah korban jiwa mencapai 74 orang.
Atas kejadian ini otoritas sepakbola Mesir langsung menyatakan penghentian kompetisi liga. Meski terjadi kerusuhan, laga antara Zamalek dengan ENPPI tetap dilanjutkan dan berakhir dengan skor 1-1 (ais) .