Mimbar-Rakyat.com (Whasington) – Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk mendesak terjadinya gencatan senjata guna menghentikan perang di Suriah. Demikian dibicarakan keduanya melalui percakapan telepon.
BBC London mengutip pernyataan Gedung Putih, melaporkan, pembicaraann antara kedua kepala Negara itu adalah untuk pertama kalinya sejak AS melancarkan serangan udara ke Suriah hampir sebulan lalu.
Gedung Putih dan Kremlin, disebutkan, menyarankan sebuah percakapan yang produktif. Topik lain yang dibahas termasuk Korea Utara, serta soal waktu pertemuan tatap muka di masa mendatang.
Trump memerintahkan serangan udara ke Suriah setelah serangan senjata kimia yang dituduhkan pada Presiden Suriah Bashar al-Assad, sekutu Rusia. Sedang Rusia menyalahkan pemberontak Suriah atas penggunaan gas syaraf ilegal.
Pernyataan Gedung Putih mengatakan; “Presiden Trump dan Presiden Putin sepakat penderitaan di Suriah telah berlangsung terlalu lama dan semua pihak harus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mengakhiri kekerasan tersebut,” lapor BBC News.

Gedung Putih menyebutkan pula; “Percakapan itu sangat bagus, dan termasuk pembahasan tentang zona aman, atau de-eskalasi, untuk mencapai perdamaian abadi bagi kemanusiaan dan banyak alasan lainnya”.
Pernyataan Kremlin; “Kedua pria tersebut telah sepakat untuk meningkatkan upaya untuk menemukan cara untuk memperkuat gencatan senjata….. Tujuannya adalah untuk menciptakan kondisi untuk peluncuran proses resolusi nyata di Suriah,” tambahnya.
Gedung Putih juga mengatakan Mr Trump dan Putin juga telah berbicara tentang “cara terbaik untuk mengatasi situasi yang sangat berbahaya di Korea Utara”.
Program rudal nuklir dan balistik rahasia komunis telah menimbulkan ketegangan di kawasan Asia Pasifik, dan Trump mengatakan pekan lalu bahwa “konflik besar dan utama” dimungkinkan terjadi.
Kremlin mengatakan: “Situasi berbahaya di semenanjung Korea telah dibahas secara rinci. Vladimir Putin menyerukan agar menahan diri dan tingkat ketegangannya akan berkurang.”
“Keduanya juga telah mendiskusikan pertemuan tatap muka pertama mereka sejak Mr Trump terpilih di sela-sela KTT G20 di Hamburg pada awal Juli,” kata pihak Kremlin.***(janet)