Kemenangan Joe Biden di Georgia menandai pertama kalinya calon presiden dari Partai Demokrat memenangkan negara bagian itu sejak 1992.
Mimbar-Rakyat.com – Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden telah secara resmi dinyatakan sebagai pemenang di negara bagian Georgia, membalikkan negara bagian yang secara historis memberikan suara kepada Partai Demokrat untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan Kamis malam (Jumat pagi WIB) bahwa Biden telah mengamankan 16 suara Electoral College Georgia, memperpanjang keunggulannya menjadi 306 suara Electoral College dibandingkan dengan 232 suara Presiden AS Donald Trump.
Kantor berita tersebut, menurut Al Jazeera yang dikutip mimbar-rakyat.com, menyatakan Biden pemenang pemilihan presiden AS yang diperebutkan dengan ketat pada 7 November, setelah mantan wakil presiden AS itu memenangkan negara bagian utama Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin.
Seruan kemenangan datang tepat setelah kantor Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger mengumumkan bahwa audit manual dari hasil kontes presiden telah mengonfirmasi keunggulan tipis Biden atas Trump.
Penghitungan sekitar lima juta suara dilakukan di bawah audit yang diwajibkan oleh undang-undang negara bagian Georgia. Demikian AP melaporkan. Negara bagian memiliki waktu hingga Jumat untuk mengesahkan hasil yang telah disertifikasi dan diserahkan.
Hasil penghitungan manual Georgia muncul setelah kampanye Trump mengajukan banyak tuntutan hukum di negara-negara bagian utama di seluruh AS, seperti yang dituduhkan presiden Republik, tanpa bukti apa pun, bahwa kecurangan pemilih yang meluas merusak pemilu. Namun tuntutan Trump terpatahkan.
Audit ‘bersejarah’
Raffensperger menyambut baik hasil penghitungan manual negara bagian pada Kamis malam, menyebut proses tersebut “bersejarah”.
“Audit bersejarah pertama di seluruh negara bagian Georgia menegaskan kembali bahwa sistem pemungutan suara kertas aman baru di negara bagian itu secara akurat menghitung dan melaporkan hasil,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya.
“Ini adalah penghargaan atas kerja keras para pejabat pemilu setempat dan lokal kami yang bergerak cepat untuk melakukan dan menyelesaikan tugas penting dalam waktu singkat.”
Kantor Raffensperger menyatakan bahwa karena margin kemenangan Biden kurang dari 0,5 persen, kampanye Trump dapat meminta penghitungan ulang setelah hasilnya disertifikasi.
Ben Adida, direktur eksekutif VotingWorks, sebuah kelompok nirlaba bipartisan yang membantu negara bagian melakukan audit pemilu, menyatakan audit Georgia yang mengonfirmasi Biden sebagai pemenang “harus meningkatkan kepercayaan pemilih pada hasil”.***(edy)