Wednesday, April 02, 2025
Home > Berita > Tusuk jari dengan jarum bisa atasi stroke? Ini jawaban ahli

Tusuk jari dengan jarum bisa atasi stroke? Ini jawaban ahli

Ilustrasi - Tusuk jari. (klikdokter.com)

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Informasi soal penanganan gejala atau serangan stroke melalui metode menusuk ujung jari tangan atau telinga menggunakan jarum, beredar luas di tengah masyarakat melalui media sosial.

Apakah cara menusuk bagian tertentu tubuh ini benar?

“Tidak benar. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke-nya,” tegas spesialis saraf dari FK Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S di Jakarta, Kamis.

Penegasan bahwa metode ini tidak tepat juga diungkapkan spesialis Jantung rumah sakit Harapan Kita, dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K),FIHA.

Ia bahkan mengatakan cara ini tidak berguna sama sekali.  “Tidak ada gunanya sama sekali.  Ada risiko infeksi, apalagi kalau jarumnya tidak steril atau bersih,” katanya seperti dilansir antaranews.

Ketimbang memberikan pertolongan pertama di rumah,  kedua dokter ini menyarankan kita segera melarikan penderita ke rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan.

“Keluarga harus langsung membawa si korban ke rumah sakit,” kata Yuda.

Stroke muncul karena pembuluh darah yang tersumbat atau pendarahan di otak. Sejumlah tanda yang bisa dikenali antara lain sakit kepala yang tiba-tiba parah, lemah, mati rasa, masalah penglihatan, kebingungan, kesulitan berjalan atau berbicara, pusing dan ucapan yang tidak jelas.

Ahli kesehatan sepakat bahwa penyakit stroke dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan gaya hidup sehat. Seperti dilansir Medical Daily setidaknya ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengenyahkan stroke.

Pertama, berhenti merokok. Selain stroke, merokok juga berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti kanker, penyakit jantung dan lainnya.

Kebiasaan ini bisa meningkatkan trigliserida dalam darah, menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), merusak lapisan aliran darah dan menyumbat alirah darah.

Kedua, disarankan rutin berolahraga. Melalui studi ditemukan, berjalan dua jam per hari bisa mengurangi risiko perempuan menderita stroke sekitar 50 persen.

Selain itu, selalu melakukan aktivitas fisik bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah –kedua hal ini berhubungan erat dengan risiko stroke.

Ketiga, menjaga berat badan sehat karena berhubungan dengan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung dan stroke, sehingga disarankan mempertahankan berat badan ideal anda.

Di samping itu, mengonsumsi makanan sehat dan menjaga diri tetap rileks juga menjadi upaya lainnya untuk membuang jauh-jauh risiko terkena stroke.  (An/Kb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru