Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Pertamina mencatatkan penjualan hingga Rp 15 miliar pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai (ICE BSD) di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (18/10/2023) hingga Minggu (28/10/2023).
Jumlah tersebut diprediksi bertambah mengingat proses negosiasi UMKM binaan Pertamina dengan calon pembeli atau buyer masih berlangsung setelah acara berakhir.
Sebagai informasi, TEI 2023 merupakan acara tahunan yang digelar Kementerian Perdagangan (Kemendag). Pada pameran ini, sebanyak 30 UMKM binaan Pertamina dikunjungi pembeli (buyer) potensial, khususnya dari luar negeri.
UMKM Wastra lewat TEI 2023 Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa nilai transaksi UMKM Pertamina di TEI 2023 masih akan bertambah.
Hal tersebut seiring dengan meningkatnya komitmen transaksi UMKM Pertamina dengan calon buyer yang masih berlangsung hingga pameran online pada Senin (18/12/2023). “Hasil tersebut menunjukan produk UMKM Pertamina sangat siap memasuki pasar ekspor,” ucap Fadjar. Adapun Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku bahagia atas kesuksesan TEI 2023.
Pasalnya, TEI 2023 dikunjungi 29.000 orang dan berhasil meraih 3.162 buyer luar negeri dari 114 negara.
“Untuk peserta pameran, sebanyak 1.232 UMKM mengikuti TEI 2023. Hal ini menunjukkan bahwa TEI merupakan pameran terbesar saat ini,” kata Zulkifli dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Lebih baik ketimbang tahun sebelumnya Manager Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina (Persero) Dewi Sri Utami mengatakan, TEI 2023 dapat menjadi wadah bagi UMKM binaan Pertamina untuk melebarkan sayap ke pasar ekspor atau go global. Oleh karena itu, ia mengharapkan UMKM binaan Pertamina bisa mendapatkan buyer yang membeli produk dalam jumlah besar dan jangka panjang selain pembeli retail.
“Melalui TEI 2023, kami berharap UMKM binaan Pertamina bisa mendapatkan buyer potensial, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejujurnya, kami mendorong pelaku UMKM bisa mendapatkan buyer dari luar negeri melalui berbagai agenda temu bisnis pada TEI 2023. Sebab, kami ingin membuat UMKM bisa melebarkan pasar ekspor,” kata Dewi di ICE BSD, Minggu.
Dewi melanjutkan bahwa UMKM binaan Pertamina yang mengikuti TEI 2023 lebih terseleksi ketimbang tahun sebelumnya. Pasalnya, Pertamina mensyaratkan bahwa UMKM binaan Pertamina yang mengikuti ajang ini telah mengikuti berbagai proses kurasi.
Salah satu persyaratannya adalah memiliki omzet Rp 100 juta per bulan. Selain itu, UMKM juga harus mendapatkan berbagai sertifikasi sebagai persyaratan produk ekspor. Sebagi contoh, untuk produk makanan, pelaku UMKM harus memiliki sertifikat
Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikat tersebut merupakan prosedur yang mengatur manajemen keamanan pangann yang berlaku secara internasional dan diakui oleh Food and Drug Administration (FDA). (ds/sumber Kompas.com)