Friday, October 25, 2024
Home > Berita > Unik, Menjadi Penulis Sebelas Pegawai BNN Merilis Antologi Cerpen Rumah

Unik, Menjadi Penulis Sebelas Pegawai BNN Merilis Antologi Cerpen Rumah

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Tidak hanya berkutat dengan pencegahan narkotika rupanya Aparatur Sipil Negara (ASN) BNN memiliki bakat lainnya, yakni menjadi seorang penulis. Setidaknya ada sebelas pegawai BNN yang menyalurkan pemikiran mereka melalui sebuah buku antologi cerita pendek.

“Melalui kegiatan menulis ini, Kami bisa mengekspresikan pikiran dan pemikiran. Jadi dengan menulis merupakan kegiatan positif untuk memelihara dan berbagi ilmu pengetahuan,” ujar Novy salah seorang ASN yang turut berpartisipasi dalam antologi cerita pendek dalam buku berjudul “Rumah dan Cerita-Cerita Lainnya”.

Novi mengungkapkan buku ini memberikan perspektif alternatif tentang bagaimana sebuah keluarga didefinisikan dalam satu kata rumah. “Rumah adalah satu kata yang selalu dirindukan setiap lelah dan putus asa menghampiri. Rumah adalah tempat menepi. Karena sejauh apapun kaki ini melangkah pergi, rumah akan selalu dicari untuk kembali,” ujarnya.

Rumah juga, sambung Novi, bukan tentang tumpukan batu bata yang dipoles semen. “Rumah adalah tentang di mana hati kita berada. Tentang saksi setiap cerita bertumbuh, merasa ingin pergi sekaligus ingin kembali,” tambahnya.

” Hal ini membuktikan jika kegiatan positif menulis ini, tidak eksklusif dilakukan oleh orang-orang dengan bidang keilmuan tertentu. Kawan kita yang merupakan PNS yang bekerja mengabdi di BNN RI ini mIsalnya, menjadi contoh dalam berkarya tanpa mengabaikan pekerjaan utamanya,” kata Novi.

Bagi yang tertarik dengan antologi cerita pendek yang berjudul Rumah dan Cerita-Cerita Lainnya, Novi menjelaskan buky tersebut bisa didapatkan melalui penerbitnya langsung atau toko online, toko-toko buku di beberapa kota tertentu, atau dapat langsung melalui media sosial masing – masing penulis buku.

Selain Novi, buku antologi cerita pendek diisi oleh Adika, Lisa, Santi, dan Wahyu (Yogyakarta), Wiryawan (Denpasar), Anggita (Karawang), Jamil (Gorontalo), Indah (Surabaya), Ratih (Batam), dan Nia (Bekasi).

Menyimak antologi cerita pendek yang dibaca, Dosen dan juga jurnalis Made Adnyana mengatakan jika sebuah karya dipandang dari dua hal yakni eksplorasi gagasan dan eksplorasi gaya, setidaknya karya teman-teman BNN memperlihatkan gagasan-gagasan baru kepada kita.

Sementara itu, seorang pengkaji Darmawan Aji, berharap dengan buku antologi tersebut semoga bisa menginspirasi orang lain dalam membentuk cerita hidup sendiri.
” Mudah-mudahan, buku antologi cerita pendek di tangan Anda ini bisa menemani, menghibur, sekaligus mengilhami Anda. Menginspirasi untuk membentuk cerita hidup Anda sendiri,” tuturnya. (Dien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru