Mimbar-Rakyat.com (Jeddah) – Pernikahan adalah bisnis bernilai miliaran dolar di kawasan Teluk, dimana pasangan pengantin tidak memikirkan pengeluaran sampai SR 100,000 (riyal) atau sekitar  25.000 dolar AS setara seharga rumah sederhana di Jabodetabek Rp 340 juta, hanya untuk gaun pengantin dan asesorisnya.

Tidak mengherankan jika perancang busana Saudi terkemuka bersaing menampilkan pakaian pengantin terbaru mereka di Pameran Pernikahan Internasional Saudi ke-19, acara terbesar yang diluncurkan oleh Putri Moudi Bint Nasser bin Abdul Aziz Al-Saud, di Jeddah, Jumat (23/2).

Lebih dari 160 perusahaan Saudi dan internasional ikut serta dalam pameran tiga hari tersebut, yang menyoroti tren mode pengantin, kecantikan, dekorasi dan perhiasan. Desainer yang ambil bagian termasuk Amal Al-Anqawi, Lutfi Muamna, Buthaina Al-Joun, Bany Shaban, Sabahi Afghani, Rana Riri dan Mona Rihan.

Saudi Designers Forum juga menggelar tujuh peragaan busana sehari. Perancang Lubna Shaaban mengatakan: “Kami ingin dunia mengenal kreasi para perancang wanita Saudi.”

“Saya memulai kiprah saya dalam perancangan busana dari Milan setelah pernikahan saya, karena karya suami saya ditampilkan di sana,” kata Amal Al-Ankawi kepada Arab News.

“Saya memiliki dua motif dalam desain, satu dicampur dengan rasa Italia dan yang lainnya tentang makanan saya sendiri.”

Perancang busana Saudi Lubna Rehan, yang memiliki pengalaman 13 tahun dalam desain, mengelola butik yang mengkhususkan diri pada aksesoris pengantin, pakaian dalam, dan pakaian untuk ibu baru. Dengan rekan-rekan dari Saudi Designers Forum, dia telah mengambil bagian dalam pameran di sekitar dunia Arab dan Barat, termasuk London.

Putri Moudi mengatakan bahwa perancang wanita Saudi telah menjadi tokoh penting dan mitra utama dalam pembangunan Kerajaan Inggris. Arab Saudi akan mendorong desainer untuk “mewujudkan banyak impian mereka,” katanya.

Lebih dari 2.000 orang telah menghadiri pameran dan pameran di sebuah hotel lokal di Jeddah.***(janet)