Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Nama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tengah menjadi sorotan publik belakangan ini. Hal ini terjadi lantaran baru-baru ini rumah dinas-nya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK bahkan menemukan uang puluhan miliar dan 12 pucuk senjata api dari penggeledahan terkait perkara dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) itu.
Namun, KPK belum menjelaskan secara terperinci konstruksi perkara dugaan korupsi di Kementan. Lembaga Antirasuah juga belum mengungkap nama-nama tersangka dalam kasus tersebut. Lantas berapa harta kekayaan Syahrul Yasin Limpo?
Total harta Rp 20 Miliar Syahrul Yasin Limpo diketahui memiliki harta sebanyak Rp 20.058.042.532 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di KPK pada 31 Januari 2023.
Politikus Partai Nasdem ini tercatat memiliki 16 bidang lahan dan bangunan senilai Rp 11.314.255.150 yang tersebar di Kota Gowa dan Kota Makassar.
Dia juga memiliki enam kendaraan roda empat, di antaranya bermerek Toyota Alpard dan Mercedes Benz, serta satu motor Harley Davidson dengan nilai Rp 1.475.000.000.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulses) itu juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 1.149.970.000, berserta kas dan setara kas senilai Rp 6.118.817.382. Dalam laporan harta kekayaannya, Syahrul Yasin Limpo tidak tercatat memiliki hutang. Sehingga jumlah hartanya mencapai Rp 20.058.042.532.
Namun, setelah KPK melakukan penggeledahan hampir 20 jam di rumah dinasnya, Politikus Partai Nasdem itu dikabarkan hilang kabar atau lost contact usai melakukan kunjungan kerja di luar negeri.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan bahwa sejumlah pihak masih terus mencari keberadaan Syahrul Yasin Limpo.
“Kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini,” kata Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Harvick mengatakan, informasi yang terakhir diterimanya bahwa Mentan berada di Spanyol. Ketika itu, Syahrul masih bersama sejumlah pejabat eselon Kementerian Pertanian.
Para pejabat eselon itu sedang ikut dalam kunjungan kerja Mentan ke negara tersebut. Namun, menurut Harvick, akhirnya rombongan ini terpisah dari Syahrul.
“Eselon I ada yang ikut tiga orang, juga ada eselon II yang ikut kunjungan kerja Pak Menteri, dan ada beberapa staf,” ujar Harvick.
“Kembali ke Tanah Air-nya ini memang masing-masing, karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah,” katanya lagi. Saat ditanya apakah ada indikasi bahwa Menteri Syahrul kabur dari kasus yang sedang ditangani oleh KPK saat ini, Harvick menegaskan tidak.
“Insya Allah (menurut saya) sih enggak ya. Mudah-mudahan (tidak), kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insya Allah,” kata Harvick. Baca juga: Soal Pencegahan Mentan Syahrul, Wakil Ketua KPK:
Diketahui Pasti Masih di Luar, Lihat Nanti Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Menteri Syahrul sebelum acara kunjungan ke Spanyol. Harvick juga tidak tahu saat ini di mana keberadaan menteri dari Partai Nasdem itu. “Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya. Belum. Belum ada kontak sama sekali,” ujarnya.
“Kelihatannya pemerintah, tentu instansi yang bertanggung jawab sama hal ini sudah mungkin sudah mulai mencari posisi keberadaan Pak Menteri kita,” kata Harvick lagi.
Nasdem sebut sakit dan pastikan kembali pada 5 Oktober Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni memastikan Syahrul Yasin Limpo akan kembali ke Tanah Air pada 5 Oktober 2023.
Sebagaimana perintah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ia mengatakan, saat ini Syahrul sedang menjalani perawatan kesehatan di suatu tempat karena menderita sakit prostat.
“Benar sekali (Syahrul sakit dan berobat), karena prostat,” kata Sahroni, Selasa (3/10/2023).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu juga membantah Syahrul melarikan diri dari perkara yang tengah diusut KPK di Kementan. “Mentan tidak lari dari perkara yang dihadapi, tapi Mentan juga manusia biasa yang memiliki keterbatasan fisik yang sudah menjelang tua,” katanya.
“Jadi, kita pastikan Pak Mentan kembali ke Tanah Air, 5 Oktober,” ujar Sahroni melanjutkan. (ds/sumber Kompas.com)