Thursday, September 19, 2024
Home > Headline > Viral, Ini Cerita Penumpang Pesawat Kena Serangan Laser di Jakarta

Viral, Ini Cerita Penumpang Pesawat Kena Serangan Laser di Jakarta

Serangan laser ke pesawat terbang.

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Seorang pengamat penerbangan Gerry Soejatman melaporkan terjadinya serangan laser ke pesawat yang sedang mengudara. Gerry mengatakan penyorotan sinar laser ke pesawat terjadi lebih dari sekali. Gerry mengatakan menjadi penumpang dalam pesawat saat serangan laser terjadi. Akibat sorotan laser tersebut, Gerry mengaku sempat mengalami gangguan penglihatan.

“Sempat terkena pesawat sekitar tiga kali, namun yang pertama pas saya melihat ke arah sumber laser jadi sempat terkena dampak temporary blindness (silau) di satu mata selama beberapa detik,” kata Gerry saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (7/7/2023).

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (6/7) sekitar pukul 18.30 WIB dalam penerbangan dari Bali ke Jakarta. Pesawat yang ditumpanginya terkena serangan laser saat melintas di sekitar kawasan Marunda atau Cilincing, Jakarta Utara (Jakut).

Dia mengatakan saat itu pesawat yang ditumpanginya sedang terbang di ketinggian sekitar 4.000-6.000 kaki atau 1.000-2.000 meter dan jarak horizontal sekitar 3-5 nautical mile (Nm) atau 6-9 kilometer (km). Dia menduga sorotan laser dilakukan sengaja.

“Jarak segitu, dengan pergerakan laser yang tidak ngacak ke mana-mana, ya kemungkinan besar disengaja,” kata dia.

Gerry mengatakan penglihatannya perlu waktu untuk dapat melihat dengan normal setelah terkena sorotan laser. Dia mengaku saat itu duduk di bangku deretan kiri.

“Untung penglihatan segera pulih, namun di mata yang terkena baru bisa adaptasi ulang dengan cahaya sekitar kira-kira 1 menit kemudian,” kata dia.

Dia mengatakan akan lebih marah jika bertindak sebagai pilot saat terkena sorotan laser. Sebab, serangan laser dapat membahayakan penerbangan, termasuk penumpang yang dibawa dalam pesawat.

“Kalau lagi apes, bisa ada permanent eye/vision damage. Bahaya bagi pilot yang sedang melakukan approach/landing. Kalau permanent eye/vision damage, selesailah karier si pilotnya,” katanya seperti disiarkan Detik.com.

Dia berharap persoalan serangan laser tidak terus-menerus terjadi. Dia berharap aparat menindak, menertibkan, dan mengedukasi soal bahaya serangan laser.

“Saya sih berharap masalah laser ini nggak jadi kayak zaman dulu. Kalau kayak yang dulu, nah itu berbahaya banget. Bidikannya jago banget,” ujarnya.

Terkait hal ini, Airnav Indonesia mengatakan tak menerima laporan pengaduan.

“Dari tim safety kami belum ada menerima laporan. Mungkin bisa cek ke pihak bandara atau otban (otoritas bandara),” kata Internal Public Relation AirNav, Syafiandry Kawi, saat dikonfirmasi terpisah. (ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru