Thursday, December 12, 2024
Home > Kota > Walikota Batam Salah Lafalkan Pancasila

Walikota Batam Salah Lafalkan Pancasila

MIMBAR-RAKYAT.com (Batam) – Walikota Batam Kepulauan Riau Ahmad Dahlan salah melafalkan sila-sila Pancasila dalam Upacara Bendera Hari Guru Nasional, HUT Persatuan Guru Republik Indonesia dan Hut Korps Pegawai Negeri Sipil yang dihadiri puluhan guru dan siswa sekolah di Batam, Selasa.

Usai melafalkan sila pertama, Wali Kota langsung loncat ke sila ke tiga, tanpa membacakan bunyi sila ke dua.

Guru-guru yang mengikuti upacara pun langsung terdiam, tidak ikut mengikuti pembacaan Pancasila. Padahal semestinya setiap sila yang dibacakan pemimpin upacara diikuti seluruh peserta upacara.

“Wali Kota memang tidak membawa teks Pancasila, jadi tidak membaca dari teks,” kata seorang peserta upacara, Nd, seperti diberitakan media massa, Selasa siang.

Usai upacara, Wali Kota menyesalkan pegawainya yang tidak menyiapkan teks Pancasila.

Ia mengatakan, salah menyebutkan isi sila Pancasila bukan karena tidak hafal, melainkan karena tidak ada persiapan dan buru-buru, sehingga ada bunyi Pancasila yang salah.

Seorang peserta upacara, memaklumi kealpaan Wali Kota yang dianggapnya sebagai hal yang lumrah.

“Itu kan mendadak, tidak ada persiapan. Wajarlah kalau Wali Kota grogi, salah sedikit itu,” kata dia.

Sementara itu, dalam Upacara, Wali Kota mengatakan organisasi profesi PGRI harus bekerja secara sistimatis dan komprehensif, sesuai dengan tema HUT yang diusung tahun ini, Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru.

“Tema ini menunjukkan, PGRI harus fokus. PGRI harus bisa berperan besar dalam memecahkan masalah bangsa,” kata Wali Kota membacakan sambutan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.

Perubahan mental perlu dilakukan dengan meningkatkan komptensi dan profesional guru yang berpegang teguh pada kode etik.

“Sebagai guru, bagaimana ia bekerja berpegang teguh pada kode etik guru,” kata dia.

Hari Guru Nasional dijadikan momentum awal pendidikan sebagai sebuah gerakan, karena secara konstitusional pendidikan adalah tanggungjawab negara, namun secara moral pendidikan adalah tanggungjawab setiap orang terdidik.  (KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru