Mimbar-Rakyat.Com (Jakarta) – Pemerintah DKI Jaya membenarkan Bayu Meghantara walikota Jakarta Pusat dicopot dari jabatannya. Bayu dinilai lalai terkait kerumunan massa Habib Rizieq di Petamburan beberapa waktu lalu.

“Gubernur memberi arahan,5 langkah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan yang berpotensi membuat kerumunan. Arahan itu disampaikan secara tertulis kepada jajaran dalam Koordinasi Wilayah.

Semua menyatakan memahami arahan gubernur, namun ditemukan bahwa di lapangan arahan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/11/2020).

Chaidir menjelaskan , pencopotan ini dilakukan setelah adanya pemeriksaan oleh Inspektorat DKI Jakarta. Didapati fakta bahwa Bayu Meghantara dinilai lalai menjalankan arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bayu Meghantara dicopot dari jabatannya terhitung pada 24 November 2020. Ia langsung dimutasi sebagai anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) sampai ada penugasan lebih jauh.

Wali Kota Jakpus Dicopot,imbas terjadibta kerumunan di Petamburan
Sebelumnya, Bayu Meghantara diberhentikan sementara dari jabatannya. Pencopotan itu terjadi usai kerumunan massa Habib Rizieq Syihab di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pencopotan itu berdasarkan Surat Perintah Tugas nomor 855/-082.74 Sekretaris Daerah DKI Jakarta. Surat tersebut tertanggal 25 November 2020, dengan ditandatangani oleh Pj Sekda DKI Jakarta Sri Haryati. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat.

“Melaksanakan tugas sebagaimana pelaksana harian (Plh) Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat disamping jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat terhitung mulai tanggal 25 November 2020 sampai dengan pejabat definitif melaksanakan tugasnya,” tulis keputusan itu. (AI)