Mimbar-Rakyat.com (Yerusalem) – Ribuan jamaah meningkat pesat menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, sejak Kamis (27/7), setelah Israel membuka detektor logam di sejumlah titik masuk kompleks Masjid Al-Aqsa.
Arab News mengutip Reuters melaporkan, setidaknya ada 113 warga terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel, ketiga warga Palestina berusaha masuk komplek setelah Israel membuka ditektor logam. Polisi menggunakan granat kejut guna mengendalikan kerumunan warga yang berdesakan masuk, ketika gerbang terakhir masuk Masjid Al-Aqsa dibuka, setelah terjadi kebuntuan beberapa jam.
“Kami akan mengorbankan diri untuk Masjid Al-Aqsa,” teriak kerumunan di luar situs paling suci ketiga bagi umat Islam itu. Beberapa pemuda memanjat atap masjid untuk mengibarkan bendera Palestina, yang kemudian disita polisi Israel.
Sekretaris Liga Arab Jenderal Ahmed Aboul Gheit sebelumnya mengatakan: “Israel bermain api dan dapat mendorong terjadinya perang agama. Ini akan menggeser alasan konflik dari orang-orang politik sektarian,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, para menteri yang hadir dalam pertemuan darurat menteri luar negeri Arab di Kairo, memuji “upaya Penjaga Dua Masjid Suci (Raja Salman) yang melindungi Masjid Al-Aqsa.” Mereka juga menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB mewajibkan Israel menghentikan kebijakan dan “agresi ilegal” di Yerusalem Timur dan Al-Aqsa.
Pihak Kerajaan Saudi pada hari Kamis mengatakan, Raja Salman telah melakukan kontak dengan berbagai pemimpin dunia mengenai ketegangan di Yerusalem yang memicu Israel mendirikan detektor logam di titik masuk kompleks Masjid Al-Aqsa.
Riyadh mendesak AS mengerahkan semua usaha untuk mencegah penutupan Al-Aqsa. Kerajaan menekankan adalah hak umat Muslim berdoa dan melakukan ibadah di masjid dengan damai.
Raja Salman juga menekankan perlunya memulihkan ketenangan di daerah sekitar kompleks, untuk menghormati Kesucian situs. Arab Saudi juga menyoroti pentingnya tercapainya solusi adil dan komprehensif konflik Israel-Palestina sesuai inisiatif perdamaian Arab, solusi dua-negara, dan resolusi PBB.
Hampir dua minggu setelah dilarangnya umat berdoa di masjid, warga Palestina berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa, Kamis sore, untuk shalat Ashar setelah Israel membongkar detektor logam.***(janet)