Mimbar-Rakyat.com (Tepi Barat) – Seorang jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh, ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Rabu pagi.
Menurut sumber di kementerian kesehatan Palestina, Shireen Abu Akleh, seorang reporter Palestina terkenal untuk saluran berbahasa Arab, ditembak dan meninggal segera sesudahnya. Wartawan Palestina lainnya yang bekerja untuk surat kabar Al-Quds yang berbasis di Yerusalem terluka tetapi dalam kondisi stabil.
Kementerian kesehatan mengatakan para wartawan terkena tembakan Israel. Dalam rekaman video insiden tersebut, Abu Akleh terlihat mengenakan jaket antipeluru berwarna biru yang ditandai dengan jelas dengan kata “PERS.”
Militer Israel mengatakan pasukannya diserang dengan tembakan senjata berat dan bahan peledak saat beroperasi di Jenin, dan mereka membalas. Militer mengatakan sedang “menyelidiki peristiwa itu dan mencari kemungkinan bahwa para wartawan itu ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.”
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967, dan Palestina ingin wilayah itu menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka. Hampir 3 juta warga Palestina tinggal di wilayah di bawah kekuasaan militer Israel. Israel telah membangun lebih dari 130 pemukiman di Tepi Barat yang merupakan rumah bagi hampir 500.000 pemukim Yahudi, yang memiliki kewarganegaraan penuh Israel.
Israel telah lama mengkritik liputan Al-Jazeera, tetapi pihak berwenang umumnya mengizinkan jurnalisnya untuk beroperasi secara bebas. Reporter Al-Jazeera lainnya, Givara Budeiri, sempat ditahan tahun lalu selama protes di Yerusalem dan dirawat karena patah tangan, yang oleh medianya itu akibat perlakuan kasar oleh polisi.***(edy)