Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Sean Gelael diwawancarai penulis laman fiawec.com dan hasil wawancara itu diturunkan dalam bentuk artikel pada 4 Oktober 2022 di laman lomba ketahanan dunia itu.
Berikut ini merupakan saduran dari artikel berjudul Gelael: This season’s about preserving through the hard times.
Jatuh bangun: tetapi bagaimana di Bahrain?
Jatuh bangun dilakoni Sean Gelael dalam kontes keras kelas LMP2 kejuaraan FIA WEC 2022. Pebalap Indonesia yang menaiki mobil WRT Oreca 07 – Gibson bernomor #31 itu, membawa dia mengantungi dua kemenangan musim ini, namun tidak dapat menyelesaikan laga di Le Mans dan mengalami masalah teknis ketika berlomba di Monza.
Membalap bersama René Rast dan Robin Frijns dalam tim WRT, pebalap berusia 25 tahun itu sudah menjalani musim kedua di laga FIA WEC, setelah sempat merasakan jenis balap ini pada 2016 dan tampil utuh pada musim 2021.
Dalam perjalanannya menuju Bahrain untuk berlaga di putaran terakhir Bapco 8 Hours of Bahrain pada 12 November 2022, Gelael mengawali laga musim ini dengan berada di urutan kedua di kelasnya dan kelima keseluruhan (overall) di lomba pembuka di 1000 Miles of Sebring. Kemudian menang di kelasnya dan ketiga keseluruhan pada laga TotalEnergies 6 Hours of Spa. Berhenti (dnf) di Le mans dan mengalami masalah teknis sehingga berada di urutan ke-12 di kelasnya dan ke-21 overall di 6 Hours of Monza. Kemudian, menang di kelasnya dan kelima overall di 6 Hours of Fuji.
Memasuki laga terakhir musim ini, pebalap yang menggeber mobil nomor 31 masih memungkinkan berada di urutan kedua di kelas LMP2 – baik di urutan tim mau pun pebalap.

Menjelang berlaga di Bahrain, Sean mengomentari kesan-pesannya selama mengikuti perlombaan selama ini.
Bagaimana komentar tentang perlombaan selama ini?
Musim ini saya mengalami masa naik-turun! Maksud saya, saya amat gembira dapat memenangi dua perlombaan. Tapi juga kami mengalami gagal lomba alias DNF dan mengalami kegagalan teknis, ini merupakan pengalaman seperti “rollercoaster” bagi kami. Ini terasa sedikit menyedihkan, tapi kami tetap berjuang, karena jalannya lomba musim ini memang begitu. Ini masa bertahan pada masa yang berat dan kami harus mencoba melakukan yang terbaik untuk tetap dapat bertahan.
Singkatnya bagaimana?
Intinya bagi saya, kemenangan di Spa dan Fuji. Kedua lomba itu merupakan awal yang bagus bagi saya, artinya bagaimana cara kami memperoleh kemenngan dan bagaimana mempertahankannya.
Apa yang lebih menantang?
Apa yang lebih menantang adalah menata ekpektasi. Kami datang ke Le Mans setelah berada di posisi pole dan kami amat mendambakan kemenangan tapi hasilnya hanya DNF, bahkan tidak finis. Saya kira bagi kami semakin sulit untuk bertarung dalam kejuaraan itu. Saya kira ini merupakan tantangan terbesar bagi kami.
Apakah ada kejutan besar pada 2022?
Tidak ada kejutan besar. Kami berharap ada kejutan itu. Kompetisi kendaraan semakin ketat di kelas LMP2. Banyak pula pebalap kuat yang ikut dan tim peserta juga semakin kuat dan banyak. Namun, Robin terkadang masih bisa tersenyum, kendati ia tidak berada pada posisi pole, jadi semua terasa baik!
Apa rencana yang diterapkan menuju Bahrain?
Kami harus mengontrol apa yang dapat kami kontrol. Jadi, kami berusaha untuk menang dan berusaha meraih 38 atau 39 poin dan selanjutnya..kita tunggu saja apa yang akan terjadi.
Balapan dimana yang paling berkesan?
Balapan paling berkesan bagi saya di 6 Hours of Fuji. Setelah mengalami dua laga DNF, tapi akhirnya bangkit lagi dan menang, ini tentu merupakan cerita yang tak terlupakan.
Bagaimana kerja sama dengan tim dan rekan pebalap?
Nah, tim ini luar biasa! Anda tahu, saya kira Rene bukan saja merupakan pebalap peringkat atas, tapi juga sebagai teman yang baik. Ia amat membantu saya dan amat professional sebagai pebalap. Robin juga. Ia teman yang baik. Ia pebalap super berbakat. Saya kira malah sebagai salah seorang teman terjujur selama saya bekerja sama dengan pebalap. Ia juga amat berdedikasi dan kenal dengan banyak anggota tim dan pebalap.
Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya di WEC?
Saya berharap akan dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dengan WRT di masa depan! Saya kira memang itu tujuan saya ketika awal menandatangani kontrak dengan tim itu. Saya merasa seperti anggota famili mereka dan akan menjadi bagian dari keluarga atau famili mereka untuk waktu yang lama.
Jadi saya berharap kami akan bekerja sama lebih lama! (ar.loebis – sumber fiawec.com)