Bancana dan Air Mata Duka, Puisi Djunaedi Tjunti Agus
Air mata tak tertahankan Korban tewas terus bertambah Rumah-rumah reot runtuh Bangunan kokohpun tumbang Warga korban tak berdaya Pasrah atas keadaan nyata Para penolong berjibaku Demi menyelamatkan nyawa korban Ada yang bisa diselamatkan Yang luka dan patah tulang Pihak rumah-rumah sakit kerja keras Jasad yangg tertimbun terus digali Tenda-tenda darurat didirikan Bantuan pun mengalir dari mana-mana Rasa solidaritas terus berkibar Air mata duka terus mengalir Apakah
Read More